Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Politik Internasional

Cegah Pengaruh Tiongkok, Menhan AS Safari ke Kawasan Asia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

HONOLULU - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, mengatakan dirinya sedang melakukan perjalanan ke kawasan Asia untuk meningkatkan kerja sama militer dengan sekutu Amerika.

Kunjungan itu juga dilakukan untuk melawan ancaman dan mencegah dominasi Tiongkok.

Dalam kunjungan pertamanya sebagai Menhan AS dan Kepala Pentagon, Lloyd berangkat melalui Hawaii, Pusat Komando Militer AS untuk wilayah Indo-Pasifik.

"Ini semua tentang aliansi dan kemitraan," kata Lloyd, Sabtu (13/3) waktu setempat.

Perjalanannya juga akan mencakup pertemuan dengan sekutu utama di Tokyo, New Delhi, dan Seoul. "Ini juga tentang meningkatkan kemampuan," tambahnya.

Saat AS fokus pada perjuangan anti-teroris di Timur Tengah, Tiongkok sedang berusaha memodernisasi tentaranya.

"Keunggulan kompetitif yang kami miliki telah terkikis, namun kami masih mempertahankan keunggulan itu. Kami akan meningkatkan keunggulan itu ke depan," kata Lloyd.

Lloyd mengatakan tujuan AS kini untuk memastikan negaranya memiliki kemampuan dan rencana operasional untuk dapat menawarkan pencegahan ancaman Tiongkok atau siapa pun yang ingin melawan AS.

Nantinya, Menhan kulit hitam pertama itu akan bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, saat kunjungan di Tokyo dan Seoul.

Kunjungan para pejabat AS di Asia ini adalah kelanjutan dari pertemuan puncak "Quad" yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Quad" adalah sebuah aliansi informal antara AS, India, Australia, dan Jepang, yang lahir pada tahun 2000-an untuk mengimbangi kebangkitan Tiongkok.

Usai lawatan ke Asia, pada 18 Maret mendatang, Blinken akan bergabung dengan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, di Anchorage, Alaska, bertemu Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, dan Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis Tiongkok, Yang Jiechi. n ils/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top