Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Dasar -- DKI Jakarta Provinsi dengan Rata-rata Lama Sekolah Tertinggi

Calistung Bukan Indikator Utama Masuk SD

Foto : istimewa

Rakor Gerakan Transisi PAUD ke SD -- Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito (tengah), dalam Rapat Koordinasi Gerakan Transisi PAUD ke SD dengan topik utama “Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun”, di Jakarta, Kamis (3/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Selama ini masyarakat masih beranggapan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sebagai bukti keberhasilan belajar. Padahal hal itu bukan indikator utama untuk masuk ke jenjang sekolah dasar.

JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, menegaskan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) bukan indikator utama anak masuk jenjang sekolah dasar (SD). Menurutnya, masih terdapat miskonsepsi masyarakat terhadap praktik pembelajaran PAUD yang menganggap calistung sebagai bukti keberhasilan belajar.

"Pentingnya tahap transisi dapat dilihat dari seberapa anak dapat calistung yang perlu ditinjau ulang, karena itu bukan indikator utama kesiapan anak untuk masuk ke sekolah," ujar Warsito, dalam Rapat Koordinasi Gerakan Transisi PAUD ke SD dengan topik utama "Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun", di Jakarta, Kamis (3/8).

Dia menyebut, tes calistung juga masih diterapkan sebagai persyaratan masuk ke jenjang pendidikan SD. Menurutnya, gerakan Transisi PAUD ke SD merupakan respon pemerintah terhadap maraknya masyarakat yang masih menyekolahkan anak di kelas 1 SD tanpa terlebih dahulu mengenyam PAUD.

Warsito mengatakan bahwa salah satu target yang harus disiapkan dalam pencanangan lima tahun ke depan hingga 2030 adalah mempersiapkan pendidikan wajib belajar selama 13 tahun. Pemerintah menargetkan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia melalui pilar pendidikan dengan tercapainya peningkatan indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS).

"Pendidikan wajib belajar 13 tahun harus dipersiapkan karena merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan manusia untuk mencapai Indonesia Maju 2045," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top