Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Krisis - Rupiah Masih Melanjutkan Pelemahan

Bunga BI Harus Lebih Tinggi agar Rupiah Tetap Menarik

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
A   A   A   Pengaturan Font

Ekonom Indef, Bhima Yudhistira, mengatakan suku bunga acuan BI sebenarnya menjadi penentu dari bunga yang ditawarkan surat utang pemerintah, karena di situ spread atau selisihnya dengan bunga obligasi pemerintah AS bisa dihitung. Saat ini, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mencapai 8,22 persen, sedangkan yield US-Treasury menyentuh 3,05 persen. Artinya, yield spread SBN 10 tahun dan Treasury tenor yang sama sebesar 5,17 persen.

"Kalau spread-nya hanya 5,17 persen dinilai kurang menarik. Investor lebih memilih masuk ke surat utang AS daripada beli SBN Indonesia. Idealnya, yield spread di atas tujuh persen untuk kompensasi risiko investor memegang surat utang Indonesia," papar Bhima, saat dihubungi, Rabu (3/10).

Dengan begitu, lanjut Bhima, ini artinya ada space sampai 200 basis poin (bps) kenaikan bunga acuan yang harus dikejar BI agar investor masih tertarik memegang rupiah. Yield spread rupiah dan dollar memang harus tinggi, karena risiko fundamental Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan AS, terutama defisit transaksi berjalan.

Hal senada dikemukakan ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Achmad Ma'ruf. Dia mengatakan jika reaksi BI terlambat dalam menaikkan bunga maka tidak akan menyelesaikan masalah. Buktinya, rupiah terus melemah meskipun bunga acuan BI dinaikkan. "Ini seperti harga barang, jika sudah terlanjur naik akan susah turun walaupun inflasi turun," jelas dia.

Jadi, tukas Ma'ruf, kebijakan reaktif tidak akan memperbaiki. Apabila bertujuan mencegah pelemahan rupiah, BI harus berani mendahului dengan kenaikan bunga bunga tinggi. "Jika tidak maka rupiah bakal terus melemah karena spread di bawah tujuh persen dinilai belum cukup mengompensasi risiko Indonesia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top