![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
BUMN Konstruksi Selektif Berinvestasi di Proyek
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Perusahaan BUMN konstruksi dan investasi nasional, PT PP (Persero) Tbk, akan lebih selektif berinvestasi dengan memilih proyek-proyek investasi yang menawarkan mampu mencapai titik impas atau break even point (BEP) dalam waktu yang lebih cepat. Hal itu untuk menjaga kelangsungan cash flow di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak ketidakpastian.
Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero), Yuyus Juarsa, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/4), mengatakan Perseroan mulai menetapkan berbagai program kebijakan dan strategi perusahaan di tengah Covid-19 untuk dapat bertahan dan bangkit di masa pandemi ini.
"Di masa pandemi, banyak perusahaan mengubah cara menjalankan proses bisnis. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang harus mendaur ulang rencana bisnis perusahaannya," kata Yuyus.
Beberapa strategi atau kebijakan bisnis yang dilakukan Perseroan, yaitu melakukan transformasi portofolio bisnis, transformasi unit bisnis, transformasi organisasi, transformasi tata kelola bisnis, dan transformasi pengelolaan inovasi, teknologi, dan corporate knowledge.
Selain itu, smart recycling asset juga akan difokuskan kepada proyek-proyek jalan tol yang telah diselesaikan pembangunannnya dan memiliki profitabilitas yang baik. Hasil smart recycling asset akan digunakan kembali untuk membiayai proyek-proyek investasi berikutnya yang menurut perusahaan memiliki nilai profitabilitas yang jauh lebih menguntungkan.
"Guna menjalankan visi perusahaan yang unggul, bersinergi, dan berkelanjutan, Perseroan menyusun berbagai strategi perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang," katanya.
Strategi Perusahaan
Untuk strategi perusahaan jangka pendek telah dituangkan dalam buku Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2021 berorientasi kepada lima fokus prioritas Kementerian BUMN, yaitu Nilai Ekonomi dan Sosial, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.
Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, meliputi memperluas kepemimpinan, investasi (perputaran nilai), penyelarasan lini bisnis, dan memperkuat kapabilitas perusahaan.
Di tengah tekanan pandemi Covid-19, kinerja perusahaan sepanjang 2020 masih terbilang cukup baik karena masih mampu membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar 266 miliar rupiah atau melampui target yang ditetapkan sebelumnya.
Sementara itu, laba kotor dari kinerja operasional tercatat sebesar 2,17 triliun rupiah dan rasio utang berbunga masih berada pada angka 1,32 kali atau di bawah ketentuan 2,5 kali covenant yang ditetapkan oleh perbankan.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Vitto Budi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Inter Milan Bidik Puncak Klasemen Serie A
- 2 Di Forum Dunia, Presiden Prabowo Akui Tingkat Korupsi Indonesia Mengkhawatirkan
- 3 Polda Kalimantan Tengah Proses Oknum Polisi dalam Kasus Penipuan Pangkalan Gas Elpiji
- 4 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 5 India Incar Kesepakatan Penjualan Misil dengan Filipina Tahun Ini
Berita Terkini
-
ToT, AS akan Bantu Merancang Reaktor Nuklir untuk India
-
Kemenperin: Yakin Saja, Penggunaan Energi Ramah Lingkungan Jauh Lebih Hemat dibanding Fosil
-
Laudato Si’ di Indonesia: Menelusuri Akar Masalah Kerusakan Lingkungan dan Dampaknya Bagi Para Pengungsi
-
Drone Berhulu Ledak Hantam Pelindung Radiasi PLTN Chernobyl, Ukraina Tuding Russia
-
Presiden Targetkan 6 Juta Siswa Sudah Terima Program MBG Akhir Juli 2025