Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bulan Bung Karno

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Melalui diskursus dialogis ini, bangsa dapat merefleksikan demokrasi lewat aksara pemikirannya. Ini akan menjadi sebuah kesadaran kritis bila rakyat mempraksiskannya dalam tindakan untuk perubahan. Demikian seterusnya warga dapat membincang tema kebangsaan lainnya dengan menghadirkan Soekarno sebagai wacana praksis untuk menafsirkan dan mengubah keadaan bangsa.

Dengan demikian, maksud untuk memperingati "Bulan Bung Karno" haruslah melampaui peringatan yang bersifat seremonial belaka. Semua menjadi pilihan rakyat sebagai pemegang mandat sejarah bangsa saat ini. Apakah bangsa tetap merayakan desoekarnoisasi, mitologisasi, dan fosilisasi yang bersifat ahistoris dan kontraproduktif? Atau menjadikannya sebagai wacana praksis untuk menghasilkan tindakan perubahan?

Menjadikan Soekarno sebagai wacana praksis tentu saja mengalirkan pemikirannya sejauh sejarah bermuara. Tugas kita menimba air pemikirannya yang relevan untuk menyuburkan bumi manusia di zaman sekarang yang tandus akan kebijaksanaan.


Penulis Dosen Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Komentar

Komentar
()

Top