Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemudahan Berbisnis

Budaya Antikorupsi Rendah Ganggu Investasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Penurunan indeks perilaku antikorupsi (IPAK) pada 2024 bakal memberi sinyal buruk kepada investor soal tingkat kemudahan berbisnis di Indonesia. Investor makin ragu dengan kualitas lembaga pelayanan publik di Indonesia, terlebih lagi selalu ada pungutan liar (pungli) saat mengurus perizinan berusaha.

Direktur Celios, Bhima Yudisthira mengatakan perilaku permisif soal korupsi memperburuk citra Indonesia di mata internasional.

"Jadi ada korelasi mundurnya berbagai komitmen investor dari negara maju seperti kasus investasi pengolahan nikel BASF (Badische Anilin Soda Fabrik) dan Eramet karena penegakan hukum yang lemah. Repot juga mau tarik investor tetapi budaya koruptif nya masif diberbagai lapisan," papar Bhima kepada Koran Jakarta, Rabu (17/7).

Dia menekankan korupsi sama dengan biaya berusaha yang tak kompetitif. "Ini jadi ancaman serius bagi Indonesia yang berniat jadi negara maju dengan mengandalkan investasi dan ekspor," tegas Bhima.

Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) membeberkan penurunan Indeks Perilaku Antikorupsi (IPAK) pada 2024 menjadi 3,85. Skor itu menunjukkan masyarakat makin permisif dan acuh terhadap korupsi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top