BRIN Beri Dukungan Pada Tiga Aspek Penting untuk Kemajuan Riset
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko
Foto: ANTARA/Sean Filo MuhamadJAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan dukungan pada tiga aspek penting dalam memajukan riset di Indonesia yang meliputi sumber daya manusia, infrastruktur, dan pendanaan.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (31/10), Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebutkan SDM unggul memiliki peran besar dalam kemajuan riset yaitu 70 persen, sedangkan infrastruktur sebesar 20 persen dan pendanaan sebesar 10 persen.
Handoko menyatakan bahwa BRIN sebagai lembaga riset menyediakan akses ke berbagai fasilitas riset bagi semua pihak yang dapat digunakan untuk keperluan penelitian.
- Baca Juga: Apel Pengawasan Pilkada
- Baca Juga: RI-Inggris Perkuat Kerja Sama AI dan Inovasi Digital
"Fasilitas riset yang dimiliki oleh BRIN dapat dimanfaatkan dan diakses oleh sivitas di luar BRIN. Perguruan tinggi dapat memanfaatkan fasilitas riset BRIN untuk menciptakan ekosistem riset yang lebih baik," kata dia.
Sedangkan pada aspek pendanaan, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono menjelaskan terdapat delapan skema pada program Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) BRIN 2024.
"Skema pendanaan tersebut meliputi kompetisi, ekspedisi, invitasi, start-up, dan kolaborasi. Untuk tiga skema pendanaan lainnya berupa pengujian produk inovasi kesehatan, pengujian produk inovasi pertanian, dan pusat kolaborasi riset," ujar Agus.
Program ini mencakup 11 proyek dengan tema riset seperti biodiversitas, kebencanaan geologi, kesehatan, pengelolaan lingkungan, pengungkapan potensi lokal, dan ekspedisi.
"Kemudian Eksplorasi Keragaman Masyarakat dan Budaya Indonesia dengan total pendanaan sebesar Rp2.492.474.000," kata Agus menambahkan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan skema pendanaan RIIM Start-Up memberikan pembiayaan untuk calon perusahaan start-up berbasis hasil riset BRIN dengan total pendanaan Rp278.200.000.
Skema RIIM Kolaborasi dibuka untuk meningkatkan kerja sama riset antara BRIN dan negara mitra, serta lembaga pendanaan domestik dan internasional.
Kemudian pada aspek sumber daya manusia, Direktur Manajemen Talenta BRIN Raden Arthur Lelono menjelaskan saat ini BRIN menyediakan program magang riset Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk lebih dari 2.900 mahasiswa.
"MBKM dilakukan dengan durasi satu semester setara 20 SKS. Mahasiswa yang terpilih akan diikutsertakan dalam pelatihan riset selama satu minggu, dan pembimbingan selama 24 minggu," ujar dia.
Adapun salah satu perguruan tinggi yang mengikuti program ini adalah Universitas Udayana (Unud) di mana pada semester genap 2023/2024 terdapat 13 mahasiswa Unud yang tergabung dalam MBKM.
Para mahasiswa tersebut mengikuti program MBKM di bidang biomassa bioproduk, kimia terapan, limbah radioaktif, pencemaran laut, dan rekayasa genetika.
"Sedangkan untuk semester ganjil 2024/2025 terdapat 8 mahasiswa Unud yang tergabung dalam bidang bahan marine natural product, peralatan statik, dan mikroalga bioproses," kata dia. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut