Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Penjajahan

Brasil, Tanah Koloni Penopang Perekonomian Portugis

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan melimpahnya kekayaan sumber daya alam, Brasil merupakan koloni terpenting di Kerajaan Portugis. Pada zamannya, wilayah koloni ini menjadi pusat produksi tembakau, kayu, gula, emas, dan berlian terkemuka di dunia.

Sejarah Brasil diawali ketika Vasco da Gama (1469-1524) berlayar di sekitar Tanjung Harapan dan menuju India pada tahun 1497-1499. Ekspedisi ini memberi akses kepada Portugis untuk perdagangan rempah-rempah di Timur. Portugis menindaklanjutinya dengan menciptakan pelabuhan dagang yang membentang dari Afrika timur hingga Jepang.

Salah satu hasil sampingan dari pelayaran epik Vasco da Gama sangat penting bagi Brasil di belahan dunia lain. Ia mempelopori rute baru untuk berlayar menyusuri Samudra Atlantik guna memperoleh angin yang menguntungkan. Itu adalah strategi berisiko yang melibatkan pelayaran jauh ke tengah samudra.

Ketika Pedro Álvares Cabral berangkat untuk mengulangi prestasi Vasco da Gama pada Maret 1500, ia berlayar terlalu jauh ke barat dan secara tidak sengaja menemukan Brasil. Namun mungkin saja kunjungan itu mungkin telah direncanakan oleh Portugis yang selalu merahasiakannya pelayarannya.

Cabral tinggal selama delapan hari di Baia Cabrália tempat ia bertemu dengan orang-orang Amerindian, penduduk asli Amerika. Seorang pelaut Spanyol, Vicente Yáñez Pinzón, mungkin adalah orang Eropa pertama yang melihat pantai Brasil tahun sebelumnya, tetapi tidak jelas di mana ia mendarat.

Portugis kemudian mengklaim Brasil sebagai milik mereka seperti yang telah disepakati dengan Spanyol dalam Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494. Ekspedisi Portugis kedua, yang dipimpin oleh Gonçalo Coelho, menjelajahi pantai Brasil secara lebih rinci pada tahun 1501.

Penjelajah terkenal lainnya, Amerigo Vespucci dari Firenze (1451-1512), berkunjung pada tahun 1502, dan ia mendeskripsikan Brasil sebagai berikut:

"Tanah ini sangat menyenangkan dan ditumbuhi pepohonan hijau yang tak terhitung jumlahnya dan pepohonan yang sangat besar yang tidak pernah menggugurkan dedaunannya, serta sepanjang tahun menghasilkan parfum aromatik yang paling harum sekaligus menghasilkan berbagai macam buah yang memuaskan rasa dan menyehatkan tubuh," tulis dia.

Nama Brasil pertama kali muncul di peta dari tahun 1511. Nama ini berasal dari kayu Bresel yang merupakan kayu keras berwarna kemerahan yang populer yang diekspor dari India ke Eropa pada Abad Pertengahan. Jenis kayu yang serupa umum ditemukan di hutan-hutan Brasil.

Namun bisa juga asal katanya mungkin dari kata brasa, nama Portugis untuk kayu merah tua ini yang berarti "batu bara yang bersinar".' Salah satu ekspor awal yang sukses dari Brasil adalah kayu keras ini, yang digunakan dalam segala hal mulai dari kapal hingga biola. Kayu ini menarik pedagang Portugis swasta ke Brasil sejak tahun 1502 yang mendirikan stasiun perdagangan pertama (feitoria) di utara Rio de Janeiro.

Pada tahun 1511, Kerajaan Portugis, yang waspada terhadap ambisi Spanyol, melakukan langkah resmi tetapi rahasia terhadap penguasaan Brasil. João de Lisboa dan Estêvão Froes dikirim untuk memimpin dua kapal caravel yang menjelajahi pantai Brasil. Spanyol mengirim armada untuk melakukan hal yang sama pada tahun 1515.

Kedua negara tersebut mencari rute di sekitar ujung selatan Amerika dan akses ke Asia. Penjelajah Portugis Ferdinand Magellan (1480-1521), yang bekerja untuk Spanyol, adalah orang pertama yang mencapai prestasi itu dalam ekspedisinya tahun 1519-22 yang mengelilingi dunia. Ketika Spanyol memperoleh akses ke Samudra Pasifik, Portugis mulai menjajah Brasil.

Pemukiman Portugis pertama di Brasil berada di São Vicente pada tahun 1532. Beberapa ratus penjajah datang dengan kapal untuk mendirikan koloni-koloni ini yang jumlahnya terus bertambah di sepanjang pantai Brasil.

Wilayah-wilayah diberikan oleh Kerajaan Portugis dalam bentuk 15 hibah kepada kaum bangsawan untuk mengembangkan lahan pertanian. Sayangnya karena kualitas imigran yang rendah dan tidak tidak bermoral membuat perkembangan kolonial berjalan lambat di Brasil. Akibatnya, Kerajaan Portugis menunjuk seorang gubernur pada tahun 1549 untuk menertibkannya dan Brasil pun dijadikan koloni resmi kerajaan dengan ibukotanya didirikan di Salvador da Bahia.

Eksplorasi Pedalaman

Pada pertengahan abad ke-16, Prancis telah disingkirkan sebagai saingan dagang, dan pada tahun 1567, koloni mereka yang masih muda di France Antarctique di Teluk Guanabara, diambil alih. Pemukiman itu kemudian menjadi Rio de Janeiro. Pada tahun 1570, pemukiman kolonial kini mulai terbentuk dan penduduk asli Amerindian ditundukkan dan diwajibkan untuk tinggal di desa-desa yang dikuasai.

Pada tahun 1572, sebuah raja muda didirikan, seperti yang ada di Goa Portugis. Di Brasil, raja muda dibagi menjadi dua bagian, dengan Salvador sebagai ibu kota di utara dan ibu kota Rio de Janeiro di selatan.

Pada akhir abad ke-16, pedalaman Brasil dieksplorasi, sebagian besar melalui sungai, dan pemukiman baru pun didirikan. Pada tahun 1600, orang Eropa di koloni Brasil berjumlah sekitar 30.000 orang. Ancaman masih muncul dari negara-negara Eropa lainnya pada tahun 1620-an, sebagian besar di sekitar muara Sungai Amazon. Namun serangan-serangan itu dapat dengan mudah diatasi dengan ekspedisi dari Belem Portugis.

Portugis juga menggunakan orang-orang Amerindian yang ditangkap oleh suku-suku yang lebih ramah sebagai budak. Portugis meluncurkan ekspedisi perburuan budak mereka sendiri.

Sebelumnya Portugis telah mengembangkan sistem perkebunan yang sukses untuk menanam tebu di koloni seperti São Tomé dan Principe. Tanaman ini merupakan tanaman padat karya dan para budak didatangkan dari daerah sekitar Afrika barat untuk bekerja di perkebunan (fazendas).

Sistem ini kemudian diterapkan dalam skala yang lebih besar di Brasil pada masa kolonial sejak tahun 1530-an di mana ketersediaan lahan jauh lebih besar. Perkebunan pertama berada di Pernambuco, Sâo Vicente, dan Rio. Dalam beberapa dekade, Brasil telah menjadi produsen gula terbesar di dunia. Pada tahun 1570, Brasil memiliki 60 pabrik gula dan kian bertambah pada tahun 1645 hingga menjadi 350 pabrik.

Budak untuk perkebunan pada awalnya diperoleh secara lokal, tetapi sejak tahun 1570, perbudakan orang Amerindian dilarang. Oleh karena itu, sebagian besar budak datang dengan kapal dari Afrika, khususnya Angola Portugis.

Brasil kala itu merupakan importir budak terbesar di Amerika sepanjang abad ke-17. Ketika produksi gula Brasil mencapai puncaknya pada tahun 1600 hingga 1625, 150.000 budak Afrika dibawa melintasi Atlantik. Sebagian besar gula yang dihasilkan di Brasil ini dikirim ke Eropa. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top