
BPBD Tangerang Gencarkan Pembuatan Biopori
Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin saat meninjau banjir di wilayah beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/HO-Pemkot TangerangTANGERANG – Warga Kota Tangerang diminta proaktif menggencarkan pembuatan biopori untuk wilayah yang sering terjadi genangan seperti di beberapa kecamatan. “Perbanyak kerja bakti untuk membuat lubang biopori guna menekan banjir dan genangan,” harap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubadillah Anshar di Tangerang, Senin (17/2).
“Kita aktifkan kerja bakti, memperbanyak biopori. Juga tidak membuang sampah sembarangan. Pastikan barang-barang berharga ditempatkan dengan aman,” tandas Ubadillah. Sementara itu, wilayah yang masuk dalam kategori rawan banjir antara lain Kecamatan Benda, Batuceper, dan Neglasari. Pada awal tahun, ketiga kecamatan tersebut dilanda banjir akibat tersumbatnya aliran air di drainase maupun embung-embung.
Ubadillah juga mengatakan, imbauan ini berlaku bagi wilayah lainnya. Sebab Pemkot Tangerang telah memperpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga tanggal 11 Maret. Iniinformasi BMKG yang memberi Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Banten.
- Baca Juga: Operasi Trans Pakuan Gunakan Nama Baru
- Baca Juga: Monas Ditutup Selama Pelantikan Kepala Daerah
Untuk periode Dasarian I Februari 2025, BMKG merekomendasikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk langkah-langkah mitigasi.
“Februari-Maret menjadi puncak musim hujan Kota Tangerang. Bahkan, beberapa kecamatan berada dalam potensi banjir dalam kategori menengah,” tandas Ubadillah.
Sebagai informasi untuk layanan kegawatdaruratan masyarakat bisa mengakses call center 112 atau untuk BPBD Kota Tangerang. Atau bisa menghubungi nomor piket 021-5582-144 yang juga aktif selama 24 jam.
Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang, Mulyani, menambahkan Pemkot Tangerang telah menyiapkan bantuan logistik. Ini berupa makanan maupun kebutuhan lainnya untuk keperluan sehari-hari masyarakat apabila terjadi bencana.
Bantuan logistik untuk bencana telah disimpan di ruangan yang disiapkan secara khusus dengan pendingin untuk menjaga kualitas makanan, seperti mi instan, sarden, beras, serta makanan dan susu bayi. Selain itu, ada juga tenda, kasur, karpet, dan kebutuhan lansia. ? Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 5 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
Berita Terkini
-
Potensi Berlimpah, Rosan Tawarkan Peluang Investasi di EBT ke 35 Perusahaan Prancis
-
KiriminAja Dorong Online Seller dan UMKM Naik Kelas
-
Luhut Optimistis Dua Tahun Lagi Bisa Terwujud, Harga BBM di Papua Sama dengan di Jakarta
-
Aset Taipan Bioteknologi Singapura Dibekukan karena Tuntutan Hukum Senilai US$ 830 Juta
-
Biar Bagi-bagi THR Lebaran Makin Greget, BI Buka Penukaran Uang Jauh-jauh Hari, Catat Waktunya!