Selasa, 25 Feb 2025, 23:15 WIB

Kaimana Diyakini Bisa Jadi Ikon Ekowisata Seperti Raja Ampat

Foto: Antara

Jakarta - Wakil Presiden Senior dan Pemimpin Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany ?meyakini daerah Kaimana di Provinsi Papua Barat bisa menjadi ikon ekowisata sebagaimana daerah Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya.

Pemimpin yayasan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan itu menilai Kabupaten Kaimana telah mengukuhkan diri sebagai destinasi ekowisata berbasis konservasi.

1740499635_56a4b1b8bfac35919150.jpg

"Kaimana memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Dengan pendekatan konservasi berbasis masyarakat dan pengelolaan wisata yang bijak, kami percaya Kaimana bisa menjadi ikon ekowisata baru seperti Raja Ampat," katanya dalam acara temu media di Jakarta, Selasa.

Daerah yang wilayah perairannya memiliki terumbu karang indah dan dijuluki sebagai kerajaan ikan itu, menurut Meizani, bisa menjadi contoh dalam penerapan model pengelolaan pariwisata yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.

Konservasi Indonesia turut mendukung upaya pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam mengelola pariwisata secara bertanggung jawab dan berkelanjutan di wilayah Kabupaten Kaimana.

Upaya konservasi alam yang dilakukan di Kaimana mencakup perlindungan ekosistem laut dan mangrove seluas 52 ribu hektare lebih, yang merupakan habitat penting spesies-spesies ikan bernilai ekonomi dan ekologi.

Pelaksanaan upaya konservasi di wilayah Kabupaten Kaimana melibatkan pemerintah daerah, lembaga dan organisasi mitra, serta masyarakat.

Masyarakat adat Kaimana berusaha menjaga kelestarian alam dengan menerapkan tradisi Sasi Nggama, kearifan lokal dalam mengatur pemanfaatan sumber daya alam laut dan melindunginya dari eksploitasi.

Meizani menyampaikan bahwa upaya konservasi yang dilaksanakan sejak tahun 2013 di wilayah Kabupaten Kaimana telah membuahkan hasil.

Menurut data Konservasi Indonesia, wilayah perairan Kaimana pada tahun 2020 telah menjadi rumah bagi 1.157 spesies ikan dan 492 jenis terumbu karang, yang menjadikannya salah satu ekosistem laut terkaya di dunia.

Meizani mengemukakan bahwa keberhasilan program transplantasi terumbu karang di Kampung Namatota di Kabupaten Kaimana juga membuktikan bahwa upaya konservasi dapat beriringan dengan pengembangan pariwisata.

"Inisiatif ini tidak hanya menghidupkan kembali ekosistem bawah laut, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata bagi para penyelam dan pecinta lingkungan," katanya.

Konservasi Indonesia bersama pemerintah daerah mendampingi masyarakat mengembangkan ekowisata berbasis komunitas untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan pariwisata berbasis konservasi.

Bersama Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kaimana, yayasan itu membantu memastikan keberlanjutan pengelolaan kawasan konservasi seluas hampir 500 ribu hektare yang berperan penting bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.

Konservasi Indonesia juga bekerja sama dengan aktris Prilly Latuconsina, yang telah menjelajahi Kaimana dan melihat langsung upaya konservasi di daerah itu, untuk membantu mempromosikan ekowisata Kaimana.

Prilly telah mendatangi tempat menyelam di Teluk Triton seperti Bo’s Rainbow, Larry’s Dive Heaven, dan Christmas Rock serta mengunjungi Teluk Bicari, tempat pertemuan hiu paus dan lumba-lumba.

Selain itu, dia mengunjungi Danau Ubur-ubur, menyusuri hutan mangrove di Kampung Marsi, dan melihat proses transplantasi terumbu karang di Kampung Namatota.

"Aku sangat yakin bahwa kabupaten ini adalah surga tersembunyi yang harus kita jaga. Bukan hanya oleh masyarakat setempat, tapi kita semua yang mengunjunginya," kata dia.

Kepala BLUD Kaimana Eli Auwe menyampaikan bahwa menurut data Dinas Pariwisata angka kunjungan wisatawan lokal di wilayah Kaimana telah meningkat signifikan dari hanya 86 orang pada 2015 menjadi 1.228 orang pada 2019.

"Pada rentang tahun yang sama, jumlah wisatawan mancanegara (yang berkunjung) rata-rata mengalami kenaikan 15 persen setiap tahunnya," katanya.

"Tahun 2024, BLUD mencatat ada 797 wisatawan asing yang berwisata di dalam kawasan konservasi Kaimana," ia menambahkan.

Raja Namatota Randi Asnawi Ombaier mengapresiasi para mitra yang membantu pemerintah daerah dan masyarakat di Kaimana mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.

"Kami jadi bisa melihat ada peluang sumber pendapatan baru dengan memanfaatkan kekayaan alam kami secara bijak yaitu dengan ekowisata," katanya.

Raja Namatota siap menyambut kedatangan wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan alam serta berpartisipasi dalam upaya perlindungan ekosistem di wilayahnya.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Ones

Tag Terkait:

Bagikan: