Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD Kabupaten Sukabumi Tetapkan Status Siaga Kekeringan

Foto : ANTARA/Ampelsa

Ilustrasi - Petani mengamati tanaman padi berumur sekitar dua bulan yang mengalami kekeringan akibat kemarau (12/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi tetapkan status siaga kekeringan seiring dengan musim kemarau yang terjadi sejak pertengahan Agustus 2024 yang bisa berdampak kepada kesulitan air bersih, gagal panen dan lainnya.

"Beberapa camat pun telah menyampaikan pemberitahuan kesiapsiagaan menghadapi bencana kekeringan ini kepada masyarakat khususnya kecamatan-kecamatan yang rawan terdampak bencana tersebut," kata Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Selasa.

Menurut Deden, Kabupaten Sukabumi sudah masuk siaga kekeringan sehingga pihaknya melakukan koordinasi dengan dengan para camat. Ada beberapa daerah di wilayah selatan dan utara sudah menyampaikan pemberitahuan dampak kekeringan dari masing-masing camat.

Kecamatan yang telah menyampaikan dampak kekeringan diantaranya Kecamatan Ciracap di wilayah selatan dan Kecamatan Cicurug di wilayah utara. Kekeringan akibat dampak kemarau sering terjadi setiap tahun sehingga pemerintah sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi seperti pembuatan sumur bor.

Apabila tidak ada sumur bor, maka dilakukan penyaluran air bersih dengan menggandeng lembaga lainnya seperti PDAM, PMI Kabupaten Sukabumi maupun perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK).

"Musim kemarau setiap tahun selalu ada, sehingga dari pengalaman-pengalaman yang lalu sudah harus diprediksi dan diantisipasi seperti apa penanggulangan agar dampaknya bisa diminimalisasi," tambahnya.

Deden mengatakan siaga kekeringan ini berdasarkan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang dilakukan pemerintah pusat yang melibatkan BMKG serta unsur-unsur lainnya. Adapun kemarau sudah terjadi sejak pertengahan Agustus 2024 dan diperkirakan akan terjadi hingga Oktober 2024.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top