BPBD Bogor Paparkan Hasil Investigasi Pergeseran Tanah Bojongkoneng
Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).
Foto: ANTARA/M Fikri SetiawanKabupaten Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memaparkan hasil investigasi terhadap bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, yang terjadi sejak Selasa (13/9) lalu.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, di Cibinong, Bogor, menyebutkan kajian BPBD bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa tempat kejadian bencana tersebut masuk dalam wilayah rawan rayapan tanah.
"Jadi, sekarang ada istilah baru namanya rayapan tanah, bergeraknya secara perlahan. Bahwa di situ memang merupakan daerah yang berpotensi rayapan tanah," terang Yani.
Yani menjelaskan kondisi rayapan tanah berbeda dengan longsor. Longsor terjadi seketika, sedangkan rayapan tanah terjadi secara perlahan. Pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah dan jalan desa itu juga dipicu oleh hujan deras di wilayah tersebut.
"Mungkin hanya 50 sentimeter per hari, satu meter per hari, dan seterusnya. Di tempat-tempat tertentu sudah terjadi retakan tanah, ini juga diisi air semakin berpotensi rayapan tanah," paparnya.
Atas kondisi tersebut, langkah pertama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor adalah mengamankan warga dari ancaman pergeseran tanah susulan.
"Di daerah retakan-retakan, masyarakat tidak lagi diperkenankan (aktivitas), nanti kita bantu pakai semacampolice line, semacam rambu bahwa mereka tidak dapat melakukan kegiatan," tuturnya.
Yani mengatakan bahwa pihaknya juga bakal mengusulkan moratorium pembangunan di wilayah rawan rayapan tanah sebagai langkah antisipasi bencana. Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk membuat kajian terhadap bangunan-bangunan di Bojongkoneng agar tak ada korban jiwa di kemudian hari.
"Nanti, kita mengusulkan moratorium terhadap pembangunan untuk menghindari, untuk pencegahan dari pembukaan itu menjadi pergeseran tanah," ujar Yani. Ant/and
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Ini Pangkostrad yang Baru
Berita Terkini
- Duka Montenegro: Korban Penembakan Massal Naik Jadi 12 Orang
- Polda Metro Jaya Pecat 31 Anggota yang Lakukan Pelanggaran Berat
- Cybertruck Meledak di Luar Hotel Trump Las Vegas, Satu Orang Tewas
- Pesawat Kecil Jatuh Menimpa Gedung di California AS, 2 Orang Tewas
- Teridentifikasi, Pelaku Peledakan Truk Tesla di Depan Hotel Trump Seorang Prajurit AD AS