Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 28 Sep 2022, 00:00 WIB

BPBD Bogor Paparkan Hasil Investigasi Pergeseran Tanah Bojongkoneng

Kondisi lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9/2022).

Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan

Kabupaten Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memaparkan hasil investigasi terhadap bencana pergeseran tanah di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, yang terjadi sejak Selasa (13/9) lalu.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan, di Cibinong, Bogor, menyebutkan kajian BPBD bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan bahwa tempat kejadian bencana tersebut masuk dalam wilayah rawan rayapan tanah.

"Jadi, sekarang ada istilah baru namanya rayapan tanah, bergeraknya secara perlahan. Bahwa di situ memang merupakan daerah yang berpotensi rayapan tanah," terang Yani.

Yani menjelaskan kondisi rayapan tanah berbeda dengan longsor. Longsor terjadi seketika, sedangkan rayapan tanah terjadi secara perlahan. Pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah dan jalan desa itu juga dipicu oleh hujan deras di wilayah tersebut.

"Mungkin hanya 50 sentimeter per hari, satu meter per hari, dan seterusnya. Di tempat-tempat tertentu sudah terjadi retakan tanah, ini juga diisi air semakin berpotensi rayapan tanah," paparnya.

Atas kondisi tersebut, langkah pertama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor adalah mengamankan warga dari ancaman pergeseran tanah susulan.

"Di daerah retakan-retakan, masyarakat tidak lagi diperkenankan (aktivitas), nanti kita bantu pakai semacampolice line, semacam rambu bahwa mereka tidak dapat melakukan kegiatan," tuturnya.

Yani mengatakan bahwa pihaknya juga bakal mengusulkan moratorium pembangunan di wilayah rawan rayapan tanah sebagai langkah antisipasi bencana. Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk membuat kajian terhadap bangunan-bangunan di Bojongkoneng agar tak ada korban jiwa di kemudian hari.

"Nanti, kita mengusulkan moratorium terhadap pembangunan untuk menghindari, untuk pencegahan dari pembukaan itu menjadi pergeseran tanah," ujar Yani. Ant/and

Redaktur: andes

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.