Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi - Hartadi A Sarwono Jadi Komisaris Utama Bank Mandiri

BMRI Lakukan "Stock Split" 1:2

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

RUPSLB Mandiri - Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kartika Wirjoatmodjo (kedua dari kanan), Wakil Komisaris Utama Imam Aprianto Putro (kedua dari kiri), Wadirut Sulaiman A Arianto (kanan), dan Komisaris Bangun S Kusmuljono (kiri) berbincang sebelum RUPSLB Bank Mandiri 2017 di Jakarta, Senin (21/8). RUPSLB memutuskan mengangkat Hartadi A Sarwono sebagai Komisaris Utama, R. Widyopramono sebagai Komisaris, dan Darmawan Junaidi sebagai Direktur Treasury.

A   A   A   Pengaturan Font

"List di Bank Mandiri terakhir 80 persen institusi fund dari luar negeri. Kami ingin harga lebih murah dan terjangkau, bagi ritel domestik bisa masuk kembali dan ikut meramaikan perdagangan saham Bank Mandiri dan likuiditas Bank Mandiri bisa membaik," kata Tiko. Pemecahan saham BMRI dimulai September dan diharapkan dapat diperdagangkan aktif pada November 2017 mendatang di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Stock split juga dilakukan perseroan dengan memperhatikan kondisi pasar. Stock split dalam pengertian yang sederhana artinya adalah pemecahan nilai saham. Tujuan pemecahan saham ini untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar dan menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah.

Walaupun jumlah lembar sahamnya bertambah, tapi stock split tidak akan mengubah jumlah modal yang disetor. Secara psikologi, mayoritas investor akan tertarik untuk membeli saham yang harganya murah. Jika harga saham sudah terlalu mahal, traksaksi akan menjadi sepi. Oleh karena itu dilakukan stock split.

Sebuah perusahaan publik (emiten) melakukan stock split dengan tujuan agar transaksinya menjadi ramai kembali. Jika sebuah saham ramai ditransaksikan, perusahaan itu tetap bisa likuid. Stock split juga dilakukan dengan tujuan untuk menarik investor lebih banyak, terutama investor ritel.

Biasanya, perusahaan yang melakukan stock split adalah perusahaan yang berfundamental bagus, tapi harga sahamnya sudah tinggi. Contohnya, beberapa tahun lalu PT Astra International Tbk (ASII) yang sempat menyentuh level 80.000 rupiah per lembar saham menjadi kurang likuid lagi, maka dilakukan split 1:10.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top