BMKG Sebut Gempa Bumi di Mentawai Dipicu Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Tangkapan layar peta pusat gempa dengan magnitudo 5,2 yang terjadi di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (8/1/2023) pukul 16.51 WIB.
Foto: ANTARA/BMKGJakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang terjadi pada Senin pukul 16.51 WIB di wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKGDaryono di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik.
Daryono juga menyampaikan pemutakhiraninformasi magnitudo gempa bumi dari semula 5,3 menjadi 5,2.
Pusat gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang terjadi pada Senin pukul 16.51 WIB, menurut BMKG, berada di darat pada kedalaman 26 km di koordinat 2,25 Lintang Selatan dan 99,66 Bujur Timur, sekira 25 km tenggara daerahTuapejat, Kepulauan Mentawai.
Daryonomengatakan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut BMKG, gempa bumi itu dirasakan di daerah Tuapejat pada skala intensitas II sampai III MMI.
Pada skala II MMIgetaran gempa dapat dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran pada skala III MMIdapat dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.
Menurut hasil pemantauan BMKG, hingga pukul 17.10 WIB belum ada aktivitas gempa bumi setelah gempa dengan magnitudo 5,2 padapukul 16.51 WIB.
Daryono mengingatkan warga di sekitar daerah pusat gempa untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 2 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 3 Ekonom Sebut Pembangunan IKN Tahap II Perlu Pendekatan yang Lebih Efisien
- 4 Gugatan Lima Pasangan Calon Kepala Daerah di Sultra Ditolak MK
- 5 Uang Pecahan Seri Anak-Anak Dunia 1999 Tak Lagi Berlaku, Ini Cara Penukarannya
Berita Terkini
- Program Tiga Juta Rumah Topang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Pemerintah Perlu Fokus Awasi Penyaluran Elpiji Subsidi
- Transformasi Keuangan, Holding UMi Bantu 1,84 Juta Nasabah Capai Level Baru
- Ironi, Pemerintah Akan Impor Daging dari India yang Belum Bebas PMK
- DeepSeek dan Qwen sebagai Simbol Revolusi AI Global