Blinken Desak Jalur Komunikasi Terbuka dengan Tiongkok
Menlu AS, Antony Blinken – Menlu Tiongkok, Qin Gang
Foto: AFP/NOEL CELIS, ANDREW CABALLERO-REYNOLDSBEIJING - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, pada Rabu (14/6) menyerukan jalur komunikasi terbuka saat dia berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, menjelang diskusi tatap muka yang direncanakan di Beijing.
Sebelumnya hubungan antara dua negara telah merosot dalam beberapa tahun terakhir karena isu Taiwan, perdagangan dan hak asasi manusia, di antara sejumlah masalah lainnya.
Blinken dijadwalkan berada di Beijing pada Minggu (18/6) untuk pembicaraan yang bertujuan mereda ketegangan, setelah kunjungan yang direncanakan sebelumnya tiba-tiba dibatalkan pada Februari lalu.
Dalam pembicaraannya dengan Menlu Tiongkok, Qin Gang, yang berlangsung Rabu waktu Beijing, Menlu Blinken mengatakan mereka membahas upaya berkelanjutan untuk menjaga saluran komunikasi terbuka serta masalah bilateral.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, juga mengatakan Blinken telah menekankan pentingnya mempertahankan jalur komunikasi terbuka untuk mengelola hubungan AS-RRT secara bertanggung jawab guna menghindari kesalahan perhitungan dan konflik.
"Blinken menjelaskan bahwa AS akan terus menggunakan keterlibatan diplomatik untuk meningkatkan bidang yang menjadi perhatian serta bidang kerja sama potensial," kata Miller.
Pembicaraan lewat telepon oleh Beijing menimbulkan nada yang lebih konfrontatif, dimana Menlu Qin dilaporkan telah memperingatkan bahwa hubungan antara kedua negara telah menghadapi kesulitan dan tantangan baru sejak awal tahun.
"Sudah jelas siapa yang bertanggung jawab," kata Menlu Qin, menurut kantor Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
"Tiongkok selalu memandang dan mengelola hubungan Tiongkok-AS sesuai dengan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama saling menguntungkan yang dikemukakan oleh Presiden Xi Jinping," imbuh Qin.
Rencana Kunjungan
Sementara itu rencana kunjungan Menlu Blinken ke Beijing akan menjadi perjalanan pertama diplomat AS ke Tiongkok sejak pendahulu Blinken yaitu Mike Pompeo pergi ke Beijing pada Oktober 2018.
Presiden AS, Joe Biden, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat bertemu di Bali pada November lalu sepakat untuk mencoba mencegah ketegangan melonjak tak terkendali, termasuk dengan mengirim Menlu Blinken ke Beijing.
Tetapi Blinken tiba-tiba membatalkan perjalanan yang dijadwalkan pada awal Februari setelah AS mengatakan pihaknya mendeteksi dan kemudian menembak jatuh balon pengintai Tiongkok yang terbang di atas daratan AS.
Kedua belah pihak baru-baru ini terlihat berupaya untuk menjaga ketegangan, termasuk dalam pertemuan tertutup antara penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, dan diplomat senior Tiongkok, Wang Yi. di Wina, Austria, bulan lalu.
Gedung Putih pekan lalu menuduh Tiongkok mengoperasikan unit intelijen di Kuba selama bertahun-tahun dan meningkatkannya pada 2019 dalam upaya meningkatkan kehadirannya di pulau Karibia itu.
Sebuah pangkalan mata-mata di Kuba, yang terletak 150 kilometer dari ujung selatan Florida, akan dipandang di Washington DC sebagai tantangan langsung terhadap AS.
Ketika ditanya tentang pangkalan mata-mata itu pada jumpa pers reguler, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengatakan dia tidak mengetahui situasinya sebelum mengkritik kebijakan AS di Kuba. AFP/And
Berita Trending
- 1 Daftar Nama Jemaah Haji Khusus Akan Transparan
- 2 Perlu Dihemat, Anggaran Makan ASN Terlalu Besar Rp700 Miliar
- 3 Kota-kota di Asia Tenggara Termasuk yang Paling Tercemar di Dunia
- 4 Pertamina Tegaskan Komitmen Terhadap Transisi Energi Berkelanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025
- 5 Mantan Host Fox News Pete Hegseth Terpilih Jadi Menteri Pertahanan AS
Berita Terkini
- Jakarta LavAni Jadi Tim Pertama Lolos Final Four Proliga 2025 Setelah Kalahkan Samator
- Gerak Cepat, Polisi Temukan Potongan Kaki Korban Mutilasi di Ponorogo
- Ada Apa Tiba-tiba Berubah, Trump Mungkin Akan Pertimbangkan AS Masuk WHO Lagi
- Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek Membuat Lalin di Tol Jabodetabek dan Jabar Meningkat 10 Persen
- Cegah Banjir, Kalsel Usul Modifikasi Cuaca ke Pusat