BKKBN Sebut "Food Bank" Solusi untuk Atasi "Stunting"
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, usai membuka Rakernas BPP AKU, di Jakarta, Jumat (9/9).
Hasto menilai, hadirnya food bank bisa meningkatkan penanganan stunting terutama dalam pemenuhan gizi. Berbasis gotong royong, masyarakat yang tidak bisa membantu melalui dana, bisa melalui makanan.
Dia mengajak masyarakat untuk menjadikan food bank sebagai model bisnis social entrepreneurship. Meski begitu, mesti dijaga manajemennya agar bisa berkelanjutan, salah satunya dengan CSR dari pihak swasta.
"Menjaga tidak bangkrut harus ada manajemennya, ini penting juga. CSR bisa pengelola jasa untuk distribusi stunting yang hamil tapi kurang gizi," tandasnya.
BKKBN juga mengingatkan seluruh posyandu agar maksimal dan tidak menyepelekan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak agar pendataan yang digunakan dalam percepatan penurunan stunting semakin akurat.
"Saya minta para kader di posyandu untuk mengukur tinggi atau panjang serta berat bayi secara benar sehingga hasilnya akurat. Sebab, hasil pengukuran tinggi serta berat bayi akan digunakan untuk menentukan tingkat prevalensi stunting di Indonesia tahun 2022," kata Hasto Wardoyo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya