Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mata Uang I Redenominasi Bisa Dianggap Sebagai Indikasi Adanya Persoalan Ekonomi yang Akut

Bisa Picu Hiperinflasi, BI Jangan Paksakan Redenominasi

Foto : ISTIMEWA

BANK INDONESIA (BI)

A   A   A   Pengaturan Font

"Melihat perkembangan ekonomi domestik dan dan global, redenominasi itu sangat tidak urgen dilakukan saat ini," tegas Riefky pada Koran Jakarta, Senin (26/6).

Menurut Riefky, tak ada kegentingan yang bersifat memaksa untuk melakukan redenominasi. Demikian pula dalam konteks agar kurs rupiah terjaga juga tidak membutuhkan redenominasi rupiah.

Hal yang paling penting dilakukan pemerintah dan BI saat ini adalah bagaimana agar perekonomian stabil dan terus tumbuh. Tentu dengan menjaga stabilitas inflasi, mendorong hilirisasi, serta menarik investasi sebanyak mungkin agar investor global tidak memilih negara lain. Investasi, paparnya, akan memberi efek positif terhadap penyerapan tenaga kerja dalam negeri sehingga mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.

Redenominasi, katanya, akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat jika sosialisasi minim dan tanpa mempertimbangkan kesiapan masyarakat.

"Kalau minim sosialisasi akan terjadi kebingungan di masyarakat. Ini membuat adopsi dengan denominasi baru menjadi lambat dan menghambat aktivitas ekonomi," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top