Bintang Serukan Lawan dan Akhiri Segala Bentuk Perdagangan Orang
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Bintang Puspayoga, mendorong seluruh pihak, baik pemerintah, lembaga, kepolisian, swasta, dan masyarakat untuk memperkuat komitmen bersama dan bersinergi melawan sindikat perdagangan orang dan memutus perdagangan orang di Indonesia.
"TPPO merupakan kejahatan yang serius terhadap kemanusiaan. Berbagai modus operandi terhadap kejahatan ini terus berkembang dari waktu ke waktu dan juga merupakan kejahatan transnasional yang melibatkan jaringan dari lintas negara sehingga sekelompok pelaku kejahatan dapat berasal dari negara-negara yang berbeda," kata Bintang dalam keterangan, di Jakarta, Rabu (31/7).
Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) pada 2023, tercatat telah terjadi kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan korban dewasa berjumlah 252 orang. Sedangkan jumlah korban anak sebanyak 206 orang.
Bintang menuturkan mayoritas kasus TPPO di Indonesia terjadi melalui pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), program pemagangan, dan kasus baru yang melibatkan judi online atau penipuan online.
TPPO ini sangat berdampak pada perempuan dan anak-anak, yang sering menjadi target utama sindikat perdagangan orang sehingga menuntut kewaspadaan ekstra dari semua pihak.
"Banyaknya perempuan dan anak yang menjadi korban TPPO menggambarkan masih banyak celah yang harus diperbaiki agar tidak membuka potensi terjadinya TPPO, baik dari sisi regulasi, kelembagaan dan mekanisme kerja, infrastruktur, termasuk sumber daya manusianya. Hal yang terpenting adalah penguatan komitmen, kepedulian, dan sinergi dengan para pihak untuk mencegah dan menangani TPPO secara cepat, terkoordinasi, tersinergi, komprehensif, sistematis dari hulu sampai hilir," kata dia. Ant/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya