Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fungsi Lembaga I Angka Inflasi Jangan sampai Tidak Merefleksikan yang Terjadi di Pasar

BI Diminta Fokus Kendalikan Inflasi dan Sesuaikan Suku Bunga

Foto : ISTIMEWA

BHIMA YUDISTHIRA Direktur Eksekutif Celios - Kebijakan burden sharing atau berbagi beban dengan pemerintah saat pandemi Covid-19 jelas memicu inflasi karena uang beredar bertambah.

A   A   A   Pengaturan Font

Hampir semua negara di dunia melaporkan inflasinya tinggi, namun tidak demikian dengan Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Mei bahkan terendah sejak Januari.

"Kita jadi bertanya-tanya, benarkah angka inflasi BPS itu mencerminkan apa yang terjadi antara supply and demand atau karena ada sesuatu? Seperti misalnya BI cetak uang," kata Aditya.

Untuk mengendalikan inflasi, BI semestinya menyelesaikan masalah intermediasi perbankan yang tidak berjalan yang menyebabkan spread (selisih) yang begitu lebar antara bunga simpanan dan bunga kredit di bank.

Simpanan di Indonesia bunganya cukup rendah, sementara kredit dari dulu semakin mahal. BI sebagai ketua tim pengendali inflasi benar-benar harus mengambil tanggung jawabnya. Tahun lalu, di Yogyakarta misalnya, angka kemiskinan tinggi karena inflasi pangan yang lebih tinggi dari daerah lain.

"Angka inflasi di BPS jangan sampai tidak merefleksikan apa yang terjadi di pasar, BI harus membuat intermediasi bank berjalan. BI seharusnya fokus menjaga inflasi karena kalau sudah tinggi akan sulit dikendalikan seperti yang terjadi di banyak negara. Makanya, kalau inflasi di negara-negara lain double digit, sulit dipercaya kalau di Indonesia lebih rendah," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top