![BI dan OJK Mesti Buat Rencana tentang Kondisi Bank Nasional](https://koran-jakarta.com/images/article/phppi_e5__resized.jpg)
BI dan OJK Mesti Buat Rencana tentang Kondisi Bank Nasional
![BI dan OJK Mesti Buat Rencana tentang Kondisi Bank Nasional](https://koran-jakarta.com/images/article/phppi_e5__resized.jpg)
Ferry mengusulkan agar pemerintah menerbitkan obligasi atau surat utang negara untuk menyelamatkan perbankÂan. “Obligasi itu bisa dijual atau direpo ke BI manakala dibutuhkan untuk menÂjaga likuiditas dan solvency bank-bank. Ini harus segera dilakukan sebelum berÂkembang menjadi ketidakpercayaan atas sektor perbankan nasional,†jelasnya.
Ferry mengatakan pemerintah, BI, dan OJK mesti bisa belajar dari Tiongkok yang sekarang menghadapi peningkatÂan kredit macet. Ini terjadi karena pemeÂrintah Tiongkok meminta para pemberi pinjaman untuk mendorong ekonomi dan mendukung perusahaan yang terÂkena dampak pandemi virus Covid-19. Akibatnya, kini tingkat permodalan beÂberapa bank di Tiongkok berada di baÂwah ambang batas akibat lonjakan kreÂdit macet.
Kualitas Aset Turun
Menurut lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings, rasio kredit bermasalah di bank-bank Tiongkok diperÂkirakan akan naik menjadi sekitar 3,5 perÂsen, dari 1,5 persen pada Juni tahun lalu. Skenario seperti itu akan mendorong raÂsio ekuitas-1 tingkat umum di Bank China Minsheng, Bank Hua Xia, dan Bank China Guangfa di bawah persyaratan peraturan minimum 7,5 persen dan sejumlah bank menengah lain juga diperkirakan akan mendekati ambang itu.
“Pada akhirnya bank-bank meneÂngah dan kecil yang akan mengalami pukulan terbesar pada kualitas aset mereka,†kata kepala bank-bank utama Tiongkok di Fitch, Grace Wu, seperti diÂkutip Financial Times edisi Senin (30/3).
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya