Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berutang Demi Bisa Kuliah, Benarkah Pinjol Solusinya?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Pathdoc

Ilustrasi utang.

A   A   A   Pengaturan Font

Keinginan besar untuk kuliah bisa saja membuat mereka enggan membedakan antara pinjol legal dan ilegal. Hal ini bisa membuat mahasiswa terpapar pinjol ilegal dan ikut andil dalam meningkatkan peredaran pinjol tersebut.

Selain itu, moral hazard-yakni seseorang melakukan tindakan merugikan karena tidak menanggung sendiri konsekuensi langsungnya-setelah mendapatkan pinjaman, juga menjadi permasalahan. Studi yang dilakukan di AS tahun 2020 menunjukan kecenderungan mahasiswa yang menerima pinjaman pendidikan justru menggunakannya untuk hal konsumtif lainnya.

Jika bukan pinjaman pendidikan, lalu apa?

Inovasi dalam mencari sumber keuangan selalu diserukan agar menjadi alternatif. Padahal, hal ini tidak tepat. Sebagai contoh, Harvard University di AS memperoleh 22% pendapatannya dari iuran kuliah, 45% dari dana abadi, dan 11% dari investasi. Meski memiliki beragam sumber pendapatan, iuran kuliah di Harvard tetap menjadi yang paling mahal di dunia.

Sebaliknya, di Inggris, iuran kuliah diatur oleh pemerintah dengan kebijakan ambang batas (£9.250 atau Rp184,58 juta per tahun), yang lebih terjangkau untuk warga Inggris.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top