Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petugas Penagih Utang Harus Memiliki Sertifikasi Profesi

Foto : ANTARA/Vinny Shoffa Salma

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar.

A   A   A   Pengaturan Font

Semua petugas penagih utang harus memiliki sertifikasi profesi sebagai bentuk kredibilitas petugas dalam memenuhi SOP dan menjaga hak serta kewajiban nasabah di sektor jasa keuangan.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar menjelaskan bahwa semua petugas penagih utang harus memiliki sertifikasi profesi sebagai bentuk kredibilitas petugas dalam memenuhi SOP dan menjaga hak serta kewajiban nasabah di sektor jasa keuangan.

"Semua tenaga penagih harus bersertifikasi (profesi) di AFPI, dan semua tenaga penagih harus berasal dari perusahaan yang bersertifikat atau anggota AFPI," kata Entjik saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin.

Lebih lanjut, Entjik menjelaskan ada dua jenis tenaga penagih utang, yaknidesk collection(petugas penagih nasabah yang pinjamannya akan atau telah jatuh tempo) danfield collection(petugas penagih yang mendatangi nasabah untuk melunasi utangnya dan menjelaskan konsekuensi untuk tiap pembayaran yang terlambat atau tidak segera dilunasi).



Sebelum resmi menjadi petugasdesk collectiondanfield collection, mereka akan diberi pelatihan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas penagihan utang.

Ada dua jenis SOP yang akan diberikan kepada calon petugas, yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 Tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan, serta SOP khusus dari AFPI.

"Setelah itu ada ujian, kalau dia lulus baru dia diberi sertifikasi," kata Entjik.

Nantinya, sertifikasi profesi petugas penagih utang tersebut berlaku selama tiga tahun sejak dibuat. Selain itu, para petugas dianjurkan untuk melakukan pembaruan sertifikasi setiap tiga tahun sekali jika masih berprofesi sebagai petugas penagih.

"Setiap tahunnya (disarankan) untuk diadakanrefreshdi perusahaan masing-masing karena takutnya ada aturan yang berubah," katanya.

Jika petugas penagih melakukan pelanggaran, AFPI tidak segan untuk memberikan sanksi kepada mereka. Mulai dari sanksi peringatan hingga sistemblacklistsesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Ada beberapa peringatan yang bisa dikenakan," kata Entjik.

"Kalau dia melakukan di luar dari SOP dan sangat tidak beretika, maka si penagih kitablacklist".

Sebelum diblacklist, petugas penagih yang melanggar kode etik profesi akan disidang terlebih dulu oleh komite etik khusus. Jika sudah diblacklist, petugas penagih yang bersangkutan tidak boleh lagi bekerja di bidang atau perusahaanfintech.

"Dia tidak boleh bekerja di fintech, baik itu di perusahaandesk collection, field collection, maupun diplatform fintech," tutup Entjik.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Ones

Komentar

Komentar
()

Top