Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT APEC I Biden dan Xi Bersaing Dapatkan Pengaruh di Asia-Pasifik

Berpotensi Jadi Ancaman, Pemimpin Dunia Harus Buat Batasan AI

Foto : BRENDAN SMIALOWSKI/AFP

XI-BIDEN BAHAS BERBAGAI ISU PENTING I Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berjalan bersama setelah pertemuan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Woodside, California, AS.

A   A   A   Pengaturan Font

» Kawasan Asia Pasifik tidak boleh menjadi arena persaingan geopolitik, apalagi terjerumus ke perang dingin.

SAN FRANCISCO - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Rabu (14/11), di San Francisco, menyoroti sejumlah isu yang dihadapi kedua negara, mulai dari upaya memberantas narkotika, komunikasi militer, hingga kecerdasan buatan (AI).

"Percakapan (keduanya) mencakup berbagai isu penting, termasuk isu di mana keduanya memiliki pandangan berbeda," kata Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional (NSC) AS untuk UrusanTiongkok dan Taiwan, Sarah Beran, dalam pengarahan pers digital terkait pertemuan bilateral Biden-Xi yang dipantau dari Jakarta, Jumat (17/11).

Media pemerintah Tiongkok juga mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan dialog antar pemerintah mengenai kecerdasan buatan atau AI.

Dalam keterangannya sebelum pertemuan, AS mengatakan pihaknya tidak hanya menjadikan AI sebagai isu utama dengan perintah eksekutif yang luas tentang masalah ini, tetapi juga telah mendorong keras norma-norma global tentang penggunaan AI oleh militer secara khusus.

Terlebih lagi, Tiongkok telah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka menerima, terutama dalam hal meninggalkan sistem komando dan kontrol AI untuk senjata nuklir. Meskipun hubungan antara AI dan senjata nuklir tidak secara tegas diuraikan oleh komentar Biden atau pembacaan dari Gedung Putih, para ahli mengatakan kepada Breaking Defense menjelang KTT tersebut bahwa hal itu dapat terbukti menjadi titik kunci kesepakatan antara Washington dan negara yang disebut Pentagon sebagai tantangan "mondar-mandir" Amerika.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top