![Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah](https://koran-jakarta.com/images/article/berperan-penting-kpnas-dorong-penguatan-pemulung-dalam-pengelolaan-sampah-220725163421.jpg)
Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah
![Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah](https://koran-jakarta.com/images/article/berperan-penting-kpnas-dorong-penguatan-pemulung-dalam-pengelolaan-sampah-220725163421.jpg)
Ketua KPNas Bagong Suyoto berdiskusi dengan pakar dari Inggris, AS, dan India mengenai peran sektor informal sekitar TPST Bantargebang pada 17 Desember 2019.
Menurut Bagong, upaya meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan pemulung merupakan aktivitas advokasi yang selama ini dilakukan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang peduli pada sektor informal. Sedangkan lembaga pemerintah pusat dan daerah melakukan kegiatan yang hampir sama, bahkan ada dukungan teknologi, pemasaran, dll.
"Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan dalam upaya peningkatan kapasitas sektor informal, yaitu: pendampingan berkelanjutan, pemilahan sampah berkualitas, pelatihan pemasaran, pelatihan quality control, manajemen kebuangan dan saving," katanya.
Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Yayasan Kajian Sampah Nasional, dan Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) menyarankan beberapa upaya guna memperkuat sektor informal. Pertama, meningkatkan kapasitas pengumpulan sampah. Kedua, melakukan pemilahan sampah ke arah partai kecil guna meningkatkan nilai tambah.
Ketiga, meningkatkan posisi tawar dan status dalam menjaga harga pungutan sampah. Keempat, membangun kerjasama antar komunitas pemulung dan pelapak. Kelima, membangun kerjasama dengan sektor industri daur ulang. Keenam, fasilitasi permodalan, teknologi, informasi pasar daur ulang. Ketujuh, melakukan advokasi/pendampingan guna menguatkan posisi tawar pemulung. Kedelapan, meminta dukungan resmi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya