![Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah](https://koran-jakarta.com/images/article/berperan-penting-kpnas-dorong-penguatan-pemulung-dalam-pengelolaan-sampah-220725163421.jpg)
Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah
![Berperan Penting, KPNas Dorong Penguatan Pemulung dalam Pengelolaan Sampah](https://koran-jakarta.com/images/article/berperan-penting-kpnas-dorong-penguatan-pemulung-dalam-pengelolaan-sampah-220725163421.jpg)
Ketua KPNas Bagong Suyoto berdiskusi dengan pakar dari Inggris, AS, dan India mengenai peran sektor informal sekitar TPST Bantargebang pada 17 Desember 2019.
JAKARTA - Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) menilai sektor informal punya kontribusi besar terhadap perekonomian daerah dan nasional di negara-negara sedang berkembang. Ketika krisis ekonomi melanda, sektor informal mampu bertahan, seperti tahun 1997/1998.
Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNas) Bagong Suyoto mengatakan, setiap negara termasuk Indonesia memiliki kelompok-kelompok sektor informal seperti mereka yang berkerja di sektor persampahan: pemulung, pengepul, buruh sortir, tukang timbang dan angkut sampah, sopir, dll.
"Sektor persampahan memberikan peluang pekerjaan dan income tersendiri merupakan fakta. Sektor informal ini bagian dari struktur ekonomi Indonesia. Meskipun kecil namun memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara," kata Bagong dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).
Para ahli ekonomi dunia menyatakan, peran sektor informal jika dikumpulkan memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan dengan pinjaman dan investasi negara asing yang masuk ke suatu negara.
Sektor informal seperti pemulung, buruh sortir, pelapak kecil yang mengelola sampah kondisinya miskin, rentan dan tinggal di gubuk-gubuk kumuh di daerah tercemar di sekitar TPST/TPA, pinggir rel kereta api, pinggir kali, sekitar kawasn industri, dll. Ketika sakit atau terjadi kecelakaan kerja, mereka tidak punya jaminan kesehatan dan jaminan sosial.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya