Berpeluang Melemah Lanjutan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (21/3). Perkembangan terbaru koflik antara Russia dan Ukraina diperkirakan masih menjadi sentimen bagi rupiah.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan fokus pelaku pasar akan kembali kepada perkembangan geopolitik di Eropa Timur karena data ekonomi baik domestik maupun mancanegara masih sepi. Sutopo memprediksikan kurs rupiah, Senin (21/3), berada di kisaran 14.250- 14.350 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan lalu melemah, seiring pelaku pasar yang kini kembali fokus ke kondisi di Ukraina. Rupiah ditutup melemah 38 poin atau 0,27 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.340 rupiah per dollar AS.

"Dengan berakhirnya minggu sibuk dengan pertemuan bank sentral, pasar kembali fokus ke situasi di Ukraina yang di mana perkembangan negosiasi yang pelan dan tidak seperti yang diharapkan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.

Menurut Lukman, sepanjang pekan depan sentimen risk-off diperkirakan akan kembali mendominasi dan menekan rupiah. Namun dari sisi domestik, lanjut Lukman, data dan fundamental ekonomi Indonesia masih akan cukup membendung dollar AS didukung menurunnya kasus Covid-19 di Tanah Air.