Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 19 Mar 2025, 22:02 WIB

Berikut Racikan Transformasi Sektor Aviasi dan Pariwisata ala InJourney

Direktur Utama InJourney, Maya Watono

Foto: Dok. Istimewa

JAKARTA – Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney hadir untuk mentransformasikan masa depan sektor aviasi dan pariwisata Indonesia.

Sebagai strategic holding and tourism orchestrator, InJourney mengambil sejumlah inisiatif untuk mendorong pariwisata berkelanjutan, sehingga mampu memberikan kontribusi pada pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Dijelaskan oleh Direktur Utama InJourney, Maya Watono, bahwa melalui strategi pariwisata berkelanjutan, diharapkan keberadaan InJourney mampu memberikan kontribusi yang besar pada perekonomian. InJourney berkomitmen untuk turut berperan dan mendorong kontribusi sektor pariwisata pada PDB dari 4,1% menjadi 6% pada 2029. 

“Sejak berdirinya, InJourney telah melakukan berbagai inisiatif strategis untuk melakukan pengembangan aviasi dan pariwisata Indonesia dengan berkolaborasi bersama anak usahanya yang terdiri dari 6, yakni InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail,” kata Maya dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Di sektor kebandarudaraan, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports selaku pengelola 37 bandara di Indonesia, terus melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental.
Transformasi dilakukan secara fundamental dengan prinsip premises, process, dan people. Sebagai pilot project, transformasi ini dimulai dari 2 bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Transformasi ini menjadikan bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney Group jadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional," kata Maya. 
Di sektor destinasi, tambahnya, berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, di antaranya dengan meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, mempromosikan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), serta memperbaiki dan berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
"Sejumlah project initiatives telah dilaksanakan, dimulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang telah menghadirkan berbagai program khususnya sport and entertainment," kata Maya.
InJourney juga tengah melakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination. Penataan ulang Candi Borobudur ini mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi.
Komitmen Pariwisata Berkelanjutan
Maya juga mengatakan InJourney juga terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
"Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group. InJourney telah menginisiasi InJourney Green Initiatives, yang dirancang bertujuan untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan, di mana pariwisata dapat bersanding dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan " katanya. 
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata juga menjadi salah satu fokus dari InJourney. Sebagai BUMN di sektor pariwisata, hospitality atau keramahtamahan sangat lah penting. Karena itu, InJourney menerapkan hospitality training program melalui InJourney Hospitality House.
Program ini merupakan perwujudan komitmen untuk meningkatkan kemahiran mengenai hospitality dan pelayanan bagi pelaku pariwisata khususnya di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), seperti Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang. Hingga tahun ini, InJourney Group sudah melaksanakan program ini di 17 kota, 61 batch, dengan total sekitar hampir 4.000 paritisipan.
“Pariwisata berkelanjutan hanya dapat lahir dari perusahaan yang sehat yang juga berkelanjutan. Dengan didukung oleh 49.045 karyawan, InJourney siap untuk mewujudkan visi untuk menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang selalu memperhitungkan aspek dan dampak ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan masa depan serta seluruh aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif untuk masyarakat,” tutup Maya. 

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.