Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi

Beri Jeda 2,5 Tahun Antarpemilu

Foto : ANTARA/Putu Indah Savitri

Tangkapan layar saat Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, tampil dalam focus group discussion dengan topik “Tata Kelola Negara Berdasarkan Paradigma Pancasila” yang diselenggarakan secara daring, Rabu (11/8).

A   A   A   Pengaturan Font

Penyempurnaan
Di samping mengusulkan pemberian jeda, dia juga menyampaikan saran bagi petugas yang berwenang untuk menyempurnakan sistem pemilu. "Perlu penyempurnaan sistem pemilu menuju satu formula campuran yang memungkinkan representatif dan akuntabilitas," ucapnya.

Menurut Siti, format pemilu saat ini yang sedang diimplementasikan dapat menjadi lebih baik apabila dalam prosesnya lebih diperlihatkan dialog atau perdebatan serius antarkandidat tentang agenda masa depan bangsa. "Perlu perdebatan tentang arah dan strategi kebijakan yang ditawarkan oleh para kandidat dalam memajukan daerah atau negara," tuturnya.

Dengan memaksimalkan perdebatan, menurut Siti, masyarakat dapat melihat kapabilitas dan akuntabilitas para kandidat pemimpin yang akan mereka pilih. Maka, dia berharap masyarakat dapat memilih pemimpin. Jangan hanya didasari popularitas dan elektabilitas. Namun, juga didasari kapasitas dan kapabilitas para calon.

E-Voting
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Daddy Rohanady mengusulkan agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Serentak Tahun 2021 di wilayah Jabar menerapkan sistem pemungutan suara elektronik (Electronic voting atau e-voting).

"Langkah e-voting dalam Pilkada Serentak 2021 ini banyak manfaat yang didapat. Selain menghindari kerumunan, tentu mengurangi penularan Covid-19. Biaya pun pasti jauh lebih murah," kata Daddy Rohanady.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top