Bergantung "Hot Money", Rupiah Masih Rawan Gejolak
>>Perlu perbaikan struktural agar ke depan defisit transaksi berjalan tidak melebar.
>> Emerging market dapatkan keuntungan dari pelemahan dollar setelah pemilu sela AS
JAKARTA - Sejumlah kalangan mengingatkan pergerakan positif kurs rupiah belakangan ini tak lepas dari peran dana asing jangka pendek dan spekulatif atau hot money yang kembali mengalir deras ke instrumen investasi portofolio Indonesia. Oleh karena itu, posisi mata uang RI itu dinilai masih sangat rawan dari gejolak eksternal yang memicu aliran modal asing keluar (capital outflow).
Penguatan rupiah idealnya ditopang oleh perbaikan fundamental ekonomi yang signifikan, misalnya surplus ekspor, sehingga mampu menyeimbangkan, bahkan membuat surplus neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan. Pada perdagangan di pasar spot, Rabu (7/11), nilai tukar rupiah ditutup menguat tajam 214 poin atau 1,45 persen di level 14.590 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya