Bergabungnya RI ke OECD Justru Mendorong Impor Makin Marak
AWAN SANTOSA Peneliti Mubyarto Institute - Mestinya Indonesia di OECD menjadi focal point bagi demokratisasi ekonomi dan kerja sama antarekonomi rakyat dan koperasi di antara anggota OECD.
"Kita bisa melompat menjadi negara maju karena memang di sana aturan mainnya banyak sekali yang harus diikuti, dan ini akan mendisiplinkan kita untuk bisa masuk ke tujuan kita untuk menjadi negara maju," kata Kepala Negara.
Liberalisasi Tidak Terelakkan
Menanggapi pernyataan Presiden, peneliti ekonomi Celios, Nailul Huda, meminta pemerintah tidak terlalu optimistis dengan OECD, sebab ke depan bisa saja akan tersandera oleh perdagangan bebas.
"Impor akan sangat berpotensi meningkat. Kenapa 38 negara setuju? Ya, karena melihat market Indonesia yang besar," tegas Huda.
Pemerintah, paparnya, sangat mendewakan investasi sebagai berhala yang harus masuk ke Indonesia, tetapi liberalisasi menjadi hal yang tidak terelakkan. Apalagi, standar pengelolaan ekonomi pun mengikuti standar OECD. Maka, pekerjaan rumahnya adalah standardisasi pengelolaan ekonomi sesuai standar OECD.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya