Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berapa, Kapan, dan di Mana Teknologi Energy Storage akan Dibangun di Indonesia?

Foto : The Conversation

Daerah potensial untuk pembangunan energy storage di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat ini, penyimpanan energi belum diperlukan dalam skala besar. Sebab, kebutuhan listrik baru diperkirakan akan meningkat mulai 2035. Artinya, masih ada waktu bagi Indonesia untuk mempersiapkan sumber daya manusia, riset, dan kebijakan yang mendukung.

Opsi teknologi penyimpan energi paling umum saat ini antara lain pumped hydro storage atau PHS dan baterai litium-ion.

Berdasarkan studi yang kami lakukan, pumped hydro memang memiliki keunggulan biaya yang lebih rendah dalam jangka panjang. Namun, pembangunan pumped hydro storage membutuhkan waktu hingga 6 tahun atau bahkan bisa lebih lama.

Sebagai contoh, pembangunan pumped-storage Cisokan, Bandung Barat, kapasitas 1.040 MW yang telah dimulai sejak 2010, sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan. Padahal, awalnya proyek ini akan ditargetkan beroperasi pada 2014.

Berbeda dengan pumped storage, baterai litium-ion memiliki waktu pembangunan yang lebih cepat, hanya sekitar 2-3 tahun. Oleh karena itu, saya lebih merekomendasikan baterai litium-ion sebagai opsi teknologi penyimpanan energi di masa depan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top