Bentrokan Terjadi di Yangon
Gunakan Ketapel l Seorang warga mengarahkan ketapel pada warga di Kota Yangon, Myanmar, saat terjadi bentrokan antara massa penyokong junta dengan warga pendukung gerakan antikudeta pada Kamis (25/2). Dalam bentrokan itu dilaporkan 10 orang warga terluka.
"Saya tahu siapapun berhak untuk melakukan protes, namun tidak seharusnya untuk menggunakan senjata," komentar seorang warga bernama Zaw Oo yang bagian tulang rusuknya cedera setelah ia sempat dikeroyok massa projunta itu. "Mereka itu hanyalah para pengacau," imbuh dia.
Surat Terbuka
Sementara di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika Serikat, sebanyak 137 lembaga swadaya masyarakat (LSM) dari 31 negara telah meneken surat terbuka yang isinya seruan agar Dewan keamanan PBB segera menerapkan embargo senjata terhadap Myanmar pasca terjadinya kudeta.
"Dewan Keamanan PBB harus secepatnya menerapkan embargo senjata global terhadap Myanmar sebagai tanggapan atas terjadinya kudeta militer dan sebagai pencegahan agar junta tak melanjutkan kekerasan," demikian bunyi dari surat terbuka itu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya