Bendungan Leuwikeris Perkuat Ketahanan Pangan Jabar
Foto: istimewaJAKARTA - Pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis terus dipercepat untuk mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan nasional, khususnya di Provinsi Jawa Barat sebagai produsen beras terbesar nasional. Bendungan ini masuk menjadi salah satu Program Strategis Nasional Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Apabila bendungannya sudah rampung, maka kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," kata Menteri Basuki di Jakarta, Rabu (30/3).
Secara efektif, Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta meter kubik (m3) untuk mensuplai irigasi seluas 11,216 hektare (ha) di Kabupaten Ciamis dan Cilacap. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dikerjakan sejak 2016 melalui lima paket pekerjaan. Secara keseluruhan progres pekerjaan gabungan pembangunan Bendungan Leuwikeris untuk paket I hingga paket V mencapai 87,24 persen dengan target selesai tahun 2023.
- Baca Juga: Harga Cabai Naik Kamis (16/1)
- Baca Juga: Permintaan kue keranjang menjelang Imlek
Bendungan Leuwikeris didesain memiliki kapasitas tampung cukup besar yakni 81,44 juta m3 (+sendimen) dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 646 kilometer persegi dengan total biaya sekitar 2,8 triliun rupiah. Setidaknya terdapat 5 manfaat dari dibangunnya Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis yakni untuk menyuplai air irigasi Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 ha dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 ha.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Desa Wisata Jatijajar Depok
- 2 Tunjangan Dosen Terkendala, Ini Penjelasan Mendiktisaintek
- 3 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Guterres: Umat Manusia telah Membuka “Kotak Pandora” yang Penuh Masalah
Berita Terkini
- Dukung Ekonomi Keatif, Garuda Indonesia Luncurkan Pesawat Bergambar Tahilalats
- Netflix Ungkap Tanggal Rilis ‘The Chronicles of Narnia’ Garapan Greta Gerwig
- Perkuat Komitmen Sosial, ASDP Bantuan Lansia di Kwitang
- Jelang Tahun Baru Imlek, Warga Mulai Berburu Pernak Pernik
- Rayakan Imlek 2025 dan Peringatan 75 Tahun Hubungan Indonesia-Tiongkok, Hotel Borobudur Jakarta Gelar ‘Discover Indonesian Chinese Heritage