Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belum Seminggu Dipenjara, Mahathir Mohamad Sebut Najib Razak Kemungkinan Mendapat Pengampunan Raja

Foto : Malaysiatoda/Yusof Mat Isa

Mahathir Mohamad berbicara saat konferensi pers di the Perdana Leadership Foundation di Putrajaya, Malaysia, 4 Agustus 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Politisi veteran Malaysia, Mathathir Mohamad mengatakan pada Kamis (25/8), mantan perdana menteri Najib Razak kemungkinan akan memperoleh pengampunan dari raja dan akan dibebaskan dari hukuman 12 tahun penjara yang baru dijalaninya minggu ini. Malaysia Today mengutip laporan Reuters, Kamis.

Mahathir yang memenangkan pemilihan umum dan memicu kejatuhan Najib Razak pada 2018 mengatakan, penundaan dalam berbagai pengadilan terkait skandal korupsi multitriliun dolar dana negara 1MDB menghasilkan penyangkalan keadilan.

Najib pertama kali dihukum pada 2020 namun ia mengajukan banding. Selasa lalu, pengadilan tinggi negara menolak banding terakhirnya dan menjatuhkan hukuman penjara 12 tahun serta denda 210 ringgit Malaysia karena menerima 10 juta dolar AS secara ilegal dari program 1MDB.

"Untuk Najib, sangat mungkin ia akan diberi pengampunan setelah dipenjara," kata politisi 97 tahun itu dalam sebuah pernyataan.

Namun Mahathir tidak mengeloaborasi pernyataannya.

Istana Raja Al-Sultan Abdullah yang menerima petisi pengampunan dari para pendukung setia Najib sehari sebelumnya, tidak segera merespons saat dimintai komentar terkait pernyataan Mahathir.

Najib dipercaya dekat dengan beberapa anggota kerajaan. Mei lalu, akun media sosial Najib mengunggah kehadirannya dalam perayaan Idul Fitri bersama Raja.

Namun, sejauh ini belum ada indikasi terkait bagaimana istana akan merespons usulan pengampunan oleh mantan perdana menteri yang telah berkuasa selama sembilan tahun itu.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob juga belum memberikan sinyal akan mempertimbangkan pengampunan bagi mantan pemimpin partainya, di saat ia ingin merehabilitasi citra partainya, UMNO.

Setelah divonis penjara untuk kasus-kasus yang lebih kecil pada Selasa lalu, Najib kembali duduk di pengadilan pada Kamis untuk kasus yang paling besar.

Dia dibawa dari kompleks penjara Kajang ke Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur dengan kendaraan polisi warna hitam di bawah penjagaan ketat petugas keamanan dan memasuki ruangan sidang melalui pintu masuk privat.

Najib duduk di kursi terdakwa mengenakan pakaian dan dasi warna gelap saat mengikuti persidangan.

Tuntutan yang diberikan kepadanya dalam kasus ini meliputi 21 kasus pencucian uang dan empat kasus penyalahgunaan kekuasaaan karena menerima transfer dana 2,3 miliar ringgit Malaysia secara illegal antara tahun 2011 dan 2014.

Najib juga menghadapi tiga kasus lain. Semuanya dengan ancaman hukuman penjara dan denda yang berat.

Investigator Malaysia mengatakan 4,5 miliar dolar AS telah dicuri dari program 1MDB dalam skandal yang melibatkan sejumlah institusi keuangan dan pejabat tinggi di seluruh dunia. Lebih dari 1 miliar dolar AS terlacak masuk ke rekening bank Najib.

Mantan perdana menteri ini juga mengalami kebangkrutan yang tidak dapat dimaafkan dan mencegahnya dari keikutsertaannya dalam pemilu.

Najib membantah telah melakukan kesalahan. Ia memposisikan diri sebagi korban dari balas dendam mantan mentornya

Mahathir telah menjadi perdana menteri Malaysia dalam waktu yang lama ketika ia pensiun pada 2003. Ia menyokong Najib dan UMNO selama pemilu 2013 namun berbalik melawannya saat kasus korupsi 1MDB mulai terkuak.

Mahathir memimpin aliansi oposisi mengalahkan koalisi UMNO, menyingkirkan partai besar itu dari kekuasaan untuk pertama kalinya sejak Malaysia terbentuk enam puluh tahun lalu.

Kembali menjadi perdana menteri, Mahathir membuka kembali kasus korpusi 1MDB yang membawa Najib ke pengadilan atas 42 tuduhan. Mahathir kemudian mengundurkan diri di tengah gejolak politik saat aliansi yang ia bentuk pecah.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top