Belum Direalisasikan, Asumsi Makro APBN 2023 Berpotensi Meleset
Impor Bahan Baku
Rekan Suroso dari Unair, Rossanto Dwi Handoyo mengatakan pemerintah harus mewaspadai apabila depresiasi rupiah ini terus berlanjut ke angka psikologis pasar. Misalnya angka psikologis 16 ribu rupiah, Bank sentral dan pemerintah punya kepentingan untuk intervensi.
Nilai tukar rupiah yang melemah di angka lebih dari 15.000 saat ini kata dia belum bisa menjadi alasan bagi pemerintah untuk melakukan perubahan-perubahan dari sisi kebijakan karena bisa saja ini hanya bersifat sementara.
"Yang dipikirkan itu jika ini berlangsung tiga hingga enam bulan ke depan (jangka menengah dan panjang) dan pelemahannya mencapai angka psikologis tadi. Saat ini bank sentral dan pemerintah harus mengintervensi karena kondisi ini bakal membuat investor panik. Jika demikian maka yang terjadi bukan hanya capital outflow tetapi capital flight, sehingga perlu diintervensi.
Apabila nilai tukar rupiah terus terdepresiasi cukup dalam, dan terjadi untuk jangka menengah dan panjang maka akan berpengaruh pada harga barang di tingkat konsumen. Sebab, sekitar 80 persen impor kita itu merupakan impor bahan baku, lalu 10 persennya barang modal. Artinya, impor digunakan untuk memproduksi suatu barang.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya