Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belgia Masih Simpan Tengkorak Pemimpin Kongo Abad ke-19 sebagai Piala Perang

Foto : Istimewa

Institut Ilmu Pengetahuan Alam di Brussels menjadi tempat penyimpanan tengkorak pemimpin Kongo, Lusinga Iwa Ng'ombe, yang melawan penjajah kolonial Belgia pada akhir abad ke-19.

A   A   A   Pengaturan Font

Keturunan Lusinga Iwa Ng'ombe sedang berjuang untuk mendapatkan jenazahnya kembali. Upaya mereka dilakukan dengan latar belakang perdebatan yang lebih besar mengenai tanggung jawab Eropa atas kekejaman kolonial, reparasi dan pengembalian warisan yang dijarah.

Memang beberapa negara Eropa, termasuk Belgia, telah menetapkan pedoman untuk mengembalikan artefak, namun prosesnya sangat lambat.

Pengembalian jenazah, yang seringkali diambil secara ilegal dan kejam oleh penjajah Eropa dari wilayah jajahan, dan berakhir di tangan swasta atau museum, bahkan lebih rumit lagi. Di Belgia, hal ini terhenti karena keengganan yang mendalam untuk bergulat dengan warisan kolonial negara tersebut.

Belgia telah merancang undang-undang yang mengatur restitusi jenazah, namun kemungkinan baru akan dilakukan pemungutan suara di parlemen setelah pemilu nasional pada bulan Juni. Jika disahkan, undang-undang ini akan membentuk kerangka kerja kedua di Eropa untuk restitusi jenazah yang disimpan di koleksi umum, menyusul undang-undang serupa yang disahkan pada bulan Desember oleh Perancis, yang menetapkan persyaratan ketat untuk restitusi.

Bagi mereka yang mengkritik sejarah Belgia, kerangka ini sudah lama tertunda, dan masih belum bisa dianggap sebagai salah satu babak paling keji dalam sejarah kolonialisme Eropa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top