![Belajar dari Helsinki, Membangun IKN Menjadi Kota Cerdas dan Bahagia](https://koran-jakarta.com/images/article/belajar-dari-helsinki-membangun-ikn-menjadi-kota-cerdas-dan-bahagia-240709141924.jpg)
Belajar dari Helsinki, Membangun IKN Menjadi Kota Cerdas dan Bahagia
![Belajar dari Helsinki, Membangun IKN Menjadi Kota Cerdas dan Bahagia](https://koran-jakarta.com/images/article/belajar-dari-helsinki-membangun-ikn-menjadi-kota-cerdas-dan-bahagia-240709141924.jpg)
Proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam, Kalimantan Timur.
2. Partisipasi publik dan transparansi
Jika ingin warga yang tinggal di kota menjadi lebih bahagia, pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan.
Di Helsinki, komitmen citizen-centric menjadi yang utama dengan tujuan agar masyarakat memiliki kewenangan untuk membentuk kotanya seperti yang mereka inginkan. Partisipasi masyarakat dibuka melalui layanan bersifat daring atau warga dapat datang langsung ke kantor pelayanan kota.
Pemerintah kota Helsinki juga menetapkan secara spesifik besaran persentase suara masyarakat yang dibutuhkan, yakni paling tidak ketika 2% dari publik memiliki sebuah inisiatif atau menyoroti permasalahan yang sama, pemerintah perlu memutuskan langkah lebih lanjut terkait inisiasi atau masalah tersebut dalam kurun waktu enam bulan.
Kota Helsinki juga sangat memanfaatkan internet untuk meningkatkan interaksi antara masyarakat dan pemangku kepentingan dan membangun satu platform bernama Ahjo Explorer yang memfasilitasi masyarakat untuk dapat memberikan masukan kebijakan, melaporkan pelanggaran, dan memonitor sejauh mana usulan mereka telah ditanggapi di tingkat pemerintah kota.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya