Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam I Pengembangan Wilayah Juga Harus Mengacu Pada Informasi Bencana

Belajar dari Gempa Turki, Gedung Tinggi di Indonesia Wajib Penuhi Syarat Tahan Gempa

Foto : OZAN KOSE/AFP

BELAJAR DARI GEMPA TURKI I Foto yang diambil dari ketinggian menunjukkan bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter di Kahramanmaras, Turki, belum lama ini. Berkaca dari peristiwa gempa di Turki dan Suriah yang hingga saat ini telah menelan lebih dari 30.000 korban jiwa, Pemprov DKI diimbau segera melakukan audit bangunan gedung, baik yang berusia kurang dari 20 tahun, terutama yang lebih dari 20 tahun.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagian besar masalah diabaikan, kata para ahli, karena penanganan akan mahal, tidak populer, dan menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi negara. Yang pasti, gempa bumi berturut-turut yang menghancurkan atau merusak setidaknya 12 ribu bangunan tersebut sangat besar kekuatannya, didukung oleh fakta bahwa gempa terjadi di kedalaman yang dangkal.

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama terjadi pada pukul 4:17 pagi, membuat orang semakin sulit untuk melarikan diri dari bangunan mereka karena bumi berguncang hebat. Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam tanggapannya mengakui "kekurangan" dari konstruksi bangunan tersebut.

Para ahli mengatakan, ada banyak bukti dan puing-puing yang menunjukkan kenyataan pahit tentang apa yang membuat gempa itu begitu mematikan. Meskipun Turki di atas kertas memiliki kode konstruksi yang memenuhi standar rekayasa gempa saat ini, aturan itu terlalu jarang ditegakkan, yang menjelaskan mengapa ribuan bangunan runtuh.

Di negara yang dilintasi oleh garis patahan geologis, orang-orang khawatir tentang kapan dan di mana gempa bumi berikutnya akan terjadi, khususnya di Istanbul, kota berpenduduk lebih dari 15 juta yang rentan terhadap gempa.

Sejak bencana itu, Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag, mengatakan akan menyelidiki bangunan yang hancur. "Mereka yang lalai, bersalah, dan bertanggung jawab atas kehancuran setelah gempa akan menjawab keadilan," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Yohanes Abimanyu, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top