Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Begini Cara Operator Judi Online Manipulasi Penjudi Agar Berani Bertaruh Besar

Foto : Theconversation/Shutterstock/ Virrage Images

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Peran negara dan norma sosial dari perspektif keuangan perilaku

Negara-negara yang memiliki regulasi sebenarnya menggunakan pendekatan keuangan perilaku untuk mengatasi masalah ketagihan judol. Misalnya saja, Inggris membuat regulasi dengan meningkatkan transparansi dalam probabilitas kemenangan, memberlakukan batasan waktu berjudi dan jumlah uang yang dimainkan, serta mengurangi fitur yang mendorong perilaku irasional pemain.

Perlu dicatat, meregulasi judi belum tentu menjadi pilihan bijak. Sebagai contoh, Australia menerima pendapatan sebesar AU$6 miliar (sekitar Rp60 triliun) dari bisnis judi pada tahun 2020, tetapi penduduknya mengalami kerugian hingga AU$25 miliar akibat berjudi. Selain itu, muncul masalah lain seperti perdagangan manusia, seperti yang terjadi di Myanmar dan Kamboja, hingga masalah pencucian uang. Oleh karena itu, regulasi judi tidak dapat dianggap sebagai solusi yang tepat bagi Indonesia dalam mengatasi pandemi kecanduan judi.

Tentu saja, di negara tanpa regulasi judi seperti Indonesia, pengawasan terhadap judol ilegal menjadi sulit-tetapi bukan berarti tidak mungkin. Tindakan proaktif dengan memblokir masuknya judol mungkin satu hal yang perlu diapresiasi. Tetapi, pemerintah juga harus bisa menggunakan pendekatan keuangan perilaku untuk melakukan tindakan preventif terhadap masuknya situs-situs judol ke Indonesia.

Dari perspektif keuangan perilaku, upaya untuk mengatasi perilaku irasional dapat difokuskan pada edukasi. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang trik manipulatif yang digunakan oleh operator judi untuk menyebabkan kecanduan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top