Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Begini Cara Operator Judi Online Manipulasi Penjudi Agar Berani Bertaruh Besar

Foto : Theconversation/Shutterstock/ Virrage Images

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Para penjudi tak menyadari telah masuk perangkap operator dan berisiko mengalami kerugian besar.

Rayenda Khresna Brahmana, Coventry University

Separuh masyarakat Indonesia telah melek keuangan, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan ini perkembangan yang signifikan dibandingkan satu dekade lalu yang hanya di sekitaran 20% dari populasi. Namun ini bukan berarti kita terbebas dari keputusan-keputusan irasional dalam mengelola keuangan, termasuk ketika berurusan dengan judi online (judol).

Literasi keuangan menjadi argumen populer ketika berbicara soal kecanduan judi. Padahal, studi dari Universitas Hiroshima di Jepang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara literasi keuangan dan ketagihan judi. Artinya, seseorang dengan literasi keuangan yang tinggi pun dapat kehilangan logika dan terjebak dalam perjudian. Ini mengindikasikan bahwa ketagihan judi melibatkan aspek psikologis yang kompleks, yang tidak selalu berkaitan dengan pengetahuan keuangan seseorang.

Studi lainnya dari Kansas State University, Amerika Serikat (AS), menjelaskan bahwa pemain yang terkena bias psikologi menjadi irasional sehingga meningkatkan toleransi risiko. Ini yang menjelaskan kenapa penjudi berani bertaruh besar sampai harus meminjam uang atau menjual aset pribadi.

Lantas, kenapa seorang penjudi percaya bisa menang meskipun sudah tahu pasti kalah?
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top