Beban Suku Bunga ULN Pemerintah Terlalu Besar, Tertinggi di Asia Tenggara
Jaga Kredibilitas
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (15/3), mengatakan pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.
Pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan belanja program prioritas dan pelindungan masyarakat di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Dukungan pembiayaan tersebut mencakup antara lain pada sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan porsi 21,1 persen dari total ULN pemerintah, kemudian administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 18 persen, jasa pendidikan 16,9 persen, konstruksi 13,7 persen, serta jasa keuangan dan asuransi 9,7 persen.
Sementara itu, ULN swasta pada Januari 2024 tercatat sebesar 196,7 miliar dollar AS, menurun dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya sebesar 198,1 miliar dollar AS. Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan 2,6 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi pada bulan lalu sebesar 1,4 persen (yoy).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya