Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Batik Nitik Yogya Sangat Istimewa Sampai Jadi Simbol Geografis, Cek Penjelasannya

Foto : istimewa

Sri Sultan HB X saat meresmikan Indikasi Geografis Gebyar Batik Nitik DIY yang merupakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Balai Desa Trimulyo, Jetis, Bantul, Selasa (23/11).

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono meresmikan Indikasi Geografis Gebyar Batik Nitik DIY yang merupakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Selasa (23/11) di Balai Desa Trimulyo, Jetis, Bantul. Hal ini dilakukan karena Batik Nitik berperan penting dalam pengembangan karya budaya batik di DIY.

"Batik Nitik merupakan batik dengan motif yang tersusun dari ribuan titik-titik yang berasal dari Kembangsongo, Bantul, dan merupakan adaptasi dari anyaman kain tenun Patola India. Batik Tulis Nitik Yogyakarta menjadi satu-satunya motif batik tulis yang telah memiliki Hak Kekayaan Komunal sebagai Indikasi Geografis Kembangsongo, Bantul," papar Sri Sultan sebelum menandatangi Prasasti Indikasi Geografis tersebut.

Sri Sultan menjelaskan, Batik Tulis Nitik adalah batik khas Yogyakarta sebagai salah satu motif batik tertua di lingkungan Keraton Yogyakarta. Di balik keberadaannya Batik Nitik juga memuat sejarah perjuangan melawan politik monopoli dagang dan kebijakan impor oleh Belanda. Batik Nitik lahir tahun 1600 sebagai akibat penjualan kain tenun Patola India, sejenis kain cindé, yang dimonopoli oleh Belanda, sehingga harga jualnya berlipat ganda. Dari masalah tersebut, kaum perempuan Jawa menginisasi gerakan membuat kain batik dengan motif Patola sebagai substitusi produk impor kain Patola dari India.

"Selayaknya kita syukuri bahwa di masa serba modern ini, eksistensi Batik Nitik justru semakin menguat dengan lahirnya Paguyuban Sekar Nitik di Kembangsongo, Jetis, Bantul. Paguyuban ini memilih proses batik tradisional, dengan tetap mempertahankan skema padat karya agar terbuka peluang kerja yang lebih luas bagi kaum perempuan di sekitarnya," ujar Sri Sultan.

Batik nitik menurut Gubernur DIY tersebut menyiratkan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan alam semesta karena melukiskan jati diri manusia sebagai makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain. Dari sisi potensi pengembangan kreativitas dan seni, Batik Nitik berperan penting dalam pengembangan karya budaya batik di DIY dan mampu melahirkan kreasi-kreasi baru yang lahir dari kreativitas pembatik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top