![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Batalyon Raider Khusus Ini Siap Bertugas di Wilayah Rawan Konflik di Papua
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono memberi arahan kepada personel Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti (Yonif RK 751/VJS) yang akan ditugaskan ke wilayah Provinsi Papua.
Foto: IstimewaJAKARTA - Akhir Mei,Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono mendatangi markas Batalyon Infanteri Raider Khusus 751/Vira Jaya Sakti (Yonif RK 751/VJS). Kedatangan jenderal bintang dua baret merah ini untuk memimpin langsung kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi tingkat Mabes TNI Satgas Yonif RK 751/VJS di wilayah Provinsi Papua.
Ya, Batalyon berkualifikasi raider yang bermarkas di Sentani, Jayapura ini akan bertugas ke wilayah rawan konflik di Papua. Ada pun kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi mengutip keterangan tertulis Penerangan Kodam Cendrawasih bertujuan untuk mengecek kesiapan akhir Satgas Yonif RK 751/VJS sebelum berangkat melaksanakan penugasan di Provinsi Papua.
"Dalam kegiatan pemeriksaan kesiapan operasi diawali dengan Paparan Dansatgas Yonif RK 751/VJS kepada Pangdam XVII/Cenderawasih yang menjelaskan tentang kesiapan personel dan materiel Satgas Yonif RK 751," kata Penerangan Kodam Cendrawasih dalam keterangannya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (4/6).
Sementara itu, dalam pengarahannya, Mayjen Yogo, menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipedomani para Komandan Pos Satgas Yonif RK 751/VJS dalam pelaksanaan tugas nanti.
"Selaku Danpos kalian harus berorientasi pada tugas pokok, jangan terlena dengan tugas yang lainnya sehingga akan mengakibatkan kerugian personel dan materiel. Kalian harus bangga dalam mengemban amanah tugas yang diberikan," kata jenderal didikan Kopassus tersebut.
Jenderal Yogo juga mengingatkan, komandan harus bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan oleh anak buah. Jadi para komandan harus menjadi contoh bagi anak buahnya.
Tidak lupa, Mayjen Yogo juga mengingatkan agar seluruh personel yang akan berangkat tugas belajar dari pengalaman penugasan sebelumnya. Selalu waspada dan siap setiap saat.
"Kalian harus selalu siap dan waspada serta jangan lengah dalam setiap melaksanakan penugasan. Pedomani pengamanan personel minimal 4 sampai dengan 6 orang dalam setiap kegiatan," katanya.
Pangdam juga menegaskan agar para prajurit mengedepankan komunikasi sosial dalam membantu masyarakat yang berada di sekitar Pos. Misalnya membersihkan gereja dan kegiatan lainnya.
"Dalam penugasan dapat saya sampaikan kalian melaksanakan tiga sisi mata uang, yang pertama jaga keselamatan pribadi dan rekan-rekan kalian, yang kedua jangan takut dalam melaksanakan penugasan dan yang ketiga membina masyarakat di tempat kita bertugas. Semua itu pada intinya adalah pembinaan masyarakat dengan baik, jika kita baik dengan masyarakat maka dengan sebaliknya, masyarakat akan baik dengan kita dan pada akhirnya tugas dapat dilaksanakan dengan baik," tuturnya.
Dan yang tidak kalah penting, kata Mayjen Yogo, seluruh personel harus menjaga keamanan diri masing-masing. Tingkatkan kewaspadaan. Jangan lengah. Pedomani disiplin tempur. Selalu buddy system dan jaga kesehatan.
"Sehingga kalian berangkat dan kembali penugasan dalam keadaan lengkap dan selamat," ujarnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Peningkatan PDB Per Kapita Hanya Dinikmati Sebagian Kecil Kelompok Ekonomi