Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 19 Feb 2025, 01:00 WIB

Bank Sentral Jerman Sebut Tarif Amerika Serikat Picu Risiko Ekonomi

Bundesbank (Bank Sentral Jerman)

Foto: istimewa

Frankfurt – Bundesbank (Bank Sentral Jerman) memperingatkan bahwa kebijakan tarif perdagangan yang diterapkan Amerika Serikat (AS) dapat menimbulkan risiko ekonomi yang signifikan, terutama untuk Jerman. Presiden Bundesbank Jerman Joachim Nagel pada Senin (17/2) memperingatkan bahwa tarif AS akan memunculkan "risiko signifikan" bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut.


Berbicara dalam acara Speaker's Luncheon Union International Club di Frankfurt, Nagel menekankan bahwa sebagai ekonomi yang digerakkan oleh ekspor, Jerman akan mengalami kerugian substansial akibat pergeseran kebijakan perdagangan AS.


Merujuk pada penerapan tarif 25 persen terhadap baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump, Nagel menjelaskan bahwa langkah ini akan memiliki dampak khusus bagi Jerman, mengancam proyeksi ekonomi negara tersebut.


Seperti dikutip dari Antara, Nagel memperingatkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan transatlantik dapat menjadikan output ekonomi Jerman pada 2027 1,5 poin persentase lebih rendah dari perkiraan. Dia juga memperingatkan bahwa inflasi dapat meningkat meski dampak pastinya belum bisa dipastikan.

Presiden Bundesbank tersebut lebih lanjut menyoroti bahwa kenaikan tarif berisiko menciptakan "hambatan ekonomi yang ditimbulkan sendiri" dan tidak hanya dapat melemahkan perekonomian Jerman, tetapi juga merusak prospek pertumbuhan AS sendiri sekaligus mengganggu rantai pasokan global.

"Pengikisan daya beli dan lonjakan biaya input akan jauh lebih besar daripada potensi keunggulan kompetitif bagi industri-industri AS. Tingkat inflasi akan naik tajam dan bisa terus meningkat lebih tinggi lagi tanpa pengetatan kebijakan moneter yang signifikan." ," ujar Nagel.

Menurutnya, tarif yang lebih tinggi dapat menghambat perdagangan global, memperlambat pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan tekanan inflasi di berbagai negara. Jerman, sebagai salah satu negara dengan ekonomi berbasis ekspor, berpotensi terkena dampak langsung akibat berkurangnya akses ke pasar AS serta meningkatnya biaya perdagangan bagi perusahaan-perusahaan Jerman yang bergantung pada bahan baku dan produk setengah jadi dari luar negeri.


Bertentangan dengan klaim pemerintah AS, Nagel menegaskan bahwa tarif kemungkinan besar juga akan membawa konsekuensi negatif bagi AS."Proteksionisme menyebabkan kerugian kesejahteraan di semua negara yang terdampak. Tidak ada yang menjadi pemenang," sebut Nagel.

Redaktur: Andreas Chaniago

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.