Bank Dunia Setujui Investasi Keamanan Air di Kamboja
Investasi Bank Dunia | Seorang buruh tani sedang memasang pompa air bagi menyiram tanaman lada di Provinsi Kampot, Kamboja, pada awal Mei lalu. Pada akhir pekan lalu Bank Dunia telah menyetujui investasi proyek baru bagi peningkatan infrastruktur pasokan air yang lebih baik.
Foto: AFP/tang chhin sothyPHNOM PENH - Lebih dari 113.000 orang di Kamboja diperkirakan memperoleh manfaat dari infrastruktur pasokan air yang lebih baik, usai disetujuinya proyek baru yang didukung Bank Dunia pada Jumat (21/6), kata bank tersebut dalam siaran pers, Minggu (23/6).
Proyek Peningkatan Keamanan Air Kamboja akan meningkatkan ketahanan air, meningkatkan produktivitas pertanian, dan membangun ketahanan terhadap risiko iklim, ungkap proyek tersebut.
Proyek tersebut didanai oleh kredit sebesar 145 juta dollar AS (2,3 triliun rupiah) dari Asosiasi Pembangunan Internasional Bank Dunia.
"Proyek ini membantu Kamboja menuju ketahanan air berkelanjutan dan produktivitas pertanian yang lebih besar," kata Maryam Salim, Manajer Negara Bank Dunia untuk Kamboja.
Salim mengatakan berinvestasi sekarang dalam ketahanan iklim, perencanaan, dan infrastruktur yang lebih baik tidak hanya memenuhi kebutuhan air mendesak bagi petani dan rumah tangga di Kamboja, namun juga meletakkan dasar bagi penyediaan layanan air jangka panjang.
Atasi Tantangan
Menurut rilis berita tersebut, meskipun Kamboja memiliki air yang melimpah, perbedaan curah hujan musiman dan regional menimbulkan tantangan bagi pasokan air perkotaan dan pedesaan.
Proyeksi iklim menunjukkan banjir dan kekeringan akan semakin sering terjadi dan parah. Sehingga semakin membebani kapasitas negara tersebut dalam mengelola sumber daya air tawar.
Hal ini akan mempengaruhi produksi pangan dan pertumbuhan ekonomi. Proyek tersebut akan dilaksanakan selama lima tahun oleh Kementerian Sumber Daya Air dan Meteorologi serta Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Hal tersebut akan meningkatkan pengelolaan sumber daya air dengan memperluas stasiun hidrometeorologi, memperbarui kebijakan dan peraturan, menyiapkan rencana pengelolaan wilayah sungai yang berbasis informasi iklim, dan memperkuat kinerja otoritas air pusat dan provinsi.
Sistem pasokan air untuk rumah tangga dan irigasi harus direhabilitasi dan ditingkatkan, sementara proyek tersebut akan melatih masyarakat petani pengguna air dan memberikan bantuan teknis untuk meningkatkan pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur.
Bersama dengan departemen pertanian, kehutanan, dan perikanan di tingkat pusat dan provinsi, sejumlah langkah akan diambil untuk membantu petani mengadopsi teknologi cerdas iklim, yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi emisi di bidang pertanian. Ant/AKP-OANA/I-1
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia