
Bank Dunia Mencari Lebih Banyak Dana untuk Atasi Dampak Wabah dan Perang

Presiden Bank Dunia, David Malpass
Untuk mengatasi dampak perubahan iklim, perang, dan pandemi membuat Bank Dunia harus mencari lebih banyak dana karena pembiayaan membengkak.
WASHINGTON - Presiden Bank Dunia, David Malpass, pada Kamis (23/3), menetapkan peta jalan baru untuk partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan proyek di negara-negara berkembang karena kebutuhan pembiayaan tahunan membengkak menjadi 2,4 triliun dollar AS.
Kebutuhan pembiayaan tahunan yang sangat besar, perkiraan Bank Dunia yang baru, dapat mengatasi dampak perubahan iklim, perang, dan pandemi, dan modal swasta "penting" untuk memenuhi kebutuhan itu.
Seperti dikutip dari Antara, Malpass mengumumkan pengunduran dirinya ke Bank Dunia pada Februari dan pemberi pinjaman mengharapkan untuk memilih penggantinya pada awal Mei.
Program ini didasarkan pada tiga pilar, tambahnya, yang pertama bertujuan membantu aliran modal lebih baik dengan memberikan stabilitas makro dan transparansi, sambil membangun bank data yang mendukung pengambilan keputusan.
"Produk analitik ini akan fokus pada tindakan yang perlu diambil negara untuk iklim investasi yang sehat, pasar yang kompetitif, dan peran negara yang seimbang dalam perekonomian," kata Malpass di acara yang diselenggarakan oleh Center for Strategic and International Studies di Washington.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya