![Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxfxcv7_resized.jpg)
Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah
![Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxfxcv7_resized.jpg)
Jika mengacu pada konflik yang terjadi di dalam negeri, konflik banyak pecah menjadi keributan, rusuh bahkan radikal karena tidak dapat tertangani. Di dalam negeri konflik tidak hanya dipicu masalah agama namun berbagai perbedaan.
"Terutama jika konflik tidak dapat tertangani dengan baik," ujar Isti. Konflik makin meruncing karena dipolitisasi. "Biasanya ke agama dulu lalu dicampur adukkan dengan berbagai hal, jadinya repot," ujar dia. Isti yang mengambil master dalam bidang perdamaian di University For Peace, Kampus Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan bahwa konflik perlu ditransformasikan ke perdamaian. Tujuannya supaya konflik tidak menimbulkan perang di kemudian hari.
Poso maupun Ambon menjadi daerah yang pernah mengalami konflik beberapa tahun yang lalu. Saat ini bersama Manado, daerah ini menjadi tiga daerah yang paling toleran di Indonesia.
Berbeda dengan Yogyakarta dan Jakarta yang menjadi kota intoleran di Indonesia. "Karena, Ambon, Poso dan Manado mau mengakui bahwa konflik bisa diselesaikan," ujar dia. din/E-6
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya