![Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxfxcv7_resized.jpg)
Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah
![Bangun Toleransi melalui Bersih-bersih Tempat Ibadah](https://koran-jakarta.com/images/article/phpxfxcv7_resized.jpg)
Tanpa disangka, jumlah beserta yang terlibat menjadi relawan terus bertambah. Katika membersihkan Masjid Cut Nyak Dien sebagai kegiatan pertama, Pandai mampu mengumpulkan relawan sekitar 25 peserta. Sedangkan saat membersihkan GKI Kayu Putih, PANDAI mampu mengumpulkan relawan sebanyak 60 orang. Jumlah yang cukup besar mengingat awal membuat kegiatan, Isti tidak mentargetkan terlalu banyak. Ia hanya bergerak bersama seorang teman.
Peserta lain diperoleh setelah dia membuka relawan melalui Komunitas Indorelawan. PANDAI mulai berdiri sejak 2016, saat itu Isti melakukan proyek perdamaian sebagai tugas S2 di Balikpapan, Kalimantan. Ia membuat training selama seminggu tentang pemahaman konflik maupun perdamaian di SMA 1 Balikpapan, bersama temanya dari Jepang.
Setelah proyeknya selesai, dia baru memulai kegiatan kembali pada Mei 2018 dengan kegiatan BBQ. Setelah berjalan di dua tempat ibadah, dia akan membuat kegiatan di tempat ibadah lainnya, antara lain pura, wihara maupun Gereja Katolik. Beberapa kegiatan lain seperti anti genosida telah direncanakan PANDAI, komunitas pendidikan untuk perdamaian Indonesia (terutama muda mudi) dengan memanfaatkan kearifan lokal. din/E-6
Perlunya Edukasi Menghargai Perbedaan
Perbedaan bukan hal mudah untuk diterima di masyarakat. Karena terkadang, pelakunya dikucilkan dari lingkungan masyarakat bahkan keluarga. Butuh keberanian supaya mereka dapat bergaul berdampingan antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebutlah dialami Meilani Sasmita, 23, karyawan swasta. Sebagai muslim, gadis yang terlahir dari warga keturunan menjadi minoritas dalam keluarga besarnya.
Sindiran-sindiran yang terkait dengan agama kerap diterimanya. "Itu agama lo suka ngebom-ngebom, entah bercanda atau serius kita nanggepinnya sensitif," ujar dia.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya