Bangun Manufaktur Pangan Nasional untuk Menekan Impor
Untuk itu, perlu ada clustering terhadap afirmasi produk unggulan masing-masing wilayah. Dengan clustering, akan menjadi daya ungkit ekonomi karena bahan baku dari daerah itu tidak terlalu mahal. "Begitu pula harus fokus mendukung dari hulu sampai hilir terhadap masing-masing produk unggulan daerah, sehingga risetnya mengarah ke output yang jelas," tuturnya.
Secara terpisah, Anggota Dewan Penasihat Institut Agroekologi Indonesia (Inagri), Ahmad Yakub, mengatakan kehadiran Badan Pangan Nasional bisa dioptimalkan dengan mendorong agar segera bergerak cepat di tiga level kebijakan.
Pertama, di on farm untuk meningkatkan penganekaragaman tanaman sumber karbohidrat lokal. Adapun jenis makanan atau pangan yang dimaksudkan terdiri atas beras, jagung, ketela, singkong, jenis ubi-ubian dan jenis ketela, serta pisang. Semua komoditas lokal itu diharapkan bisa mengurangi konsumsi beras dan gandum impor.
Kedua, dari sisi konsumsi pangan, juga mesti ada pendidikan bagi publik dan generasi muda soal gizi seimbang dan pangan yang beranekaragam. "Terakhir, pascapanen dengan menyiapkan industrinya," papar Yakub.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya