Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian I Penduduk Mati di Lumbung Padi karena Impor Tak Bisa Berhenti

Bangun Manufaktur Pangan Nasional untuk Menekan Impor

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

Dwijono mengatakan dengan luasan lahan dan kesuburan tanah di Indonesia yang sering dibilang sebagai sebuah zamrud di khatulistiwa seharusnya kebutuhan pangan melimpah. Namun faktanya, impor pangan dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan di era digital, ketika perusahaan platform perdagangan (e-commerce) menjamur, justru makin membuka serbuan barang impor. Hampir 95 persen barang-barang yang ditawarkan di platform tersebut produk impor. Bahkan setelah 76 tahun merdeka, sepeda saja masih diimpor.

"Betapa Indonesia telah menyia-nyiakan kekayaan alam, jumlah penduduk, dan kualitas manusia sehingga menyebabkan pengangguran bertambah banyak," kata Dwijono.

Semestinya yang diimpor adalah teknologi yang belum mampu dibangun di dalam negeri seperti agroteknologi untuk industri sekunder pangan dan pengolahan pangan yang bermutu tinggi dan berstandar internasional sehingga bisa diekspor.

"Kalau terus-menerus mengimpor barang konsumsi maka pekerja kita mau kerja apa? Pasti jadi pengangguran semua atau terserap di ekonomi informal yang susah menjanjikan peningkatan pendapatan," jelas Dwijono.

Dengan kondisi seperti itu, Presiden semestinya bisa mengevaluasi kinerja para pembantunya dengan mengangkat figur-figur yang mampu bekerja baik, terutama mereka yang mau memperjuangkan para petani menjadi produsen pangan andal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top